Anggota DPRA: Hukum Seberat Beratnya Pelaku Pembunuhan Warga Aceh di Tanggerang
meminta aparat penegak hukum, untuk memberi hukuman seberat beratnya pelaku pembangunan terhadap seorang warga Aceh di Tangerang
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Anggota DPRA, dari Partai SIRA, Muslim Syamsuddin, ST MAP, mengutuk keras dan meminta aparat penegak hukum, untuk memberi hukuman seberat beratnya pelaku pembangunan terhadap seorang warga Aceh di Tangerang.
Untuk diketahui kasus pengeroyokan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, terjadi pada Jumat (8/5/2020) dini hari. Pengeroyokan itu mengakibatkan seorang warga Aceh, Muhammad Basri (36) meninggal dunia.
"Tindakan main hakim sendiri hingga menewaskan Muhammad Basri, pria asal Peureulak Kabupaten Aceh Timur itu merupakan perilaku biadab," ujar Muslim Syamsuddin kepada Serambinews.com, Minggu (10/5/2020).
• VIDEO - Seorang Warga Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Tangerang, Diduga Akibat Salah Paham
Karena itu ia mengutuk keras tindakan main hakim sendiri yang menewaskan warga Aceh di Tanggerang.
"Negara kita Negara hukum, siapa saja tidak boleh bertindak melawan hukum. Untuk itu, saya meminta agar pelaku diberi hukuman seberat beratnya," ujar Muslim.
Pada kesempatan itu, Muslim Syamsuddin memberi apresiasi kepada Aparat Kepolisian, yang bertindak sigap dan cepat, sehingga tidak butuh waktu lama pelaku dapat tertangkap.
"Saya apresiasi atas kerja kepolisian, dalam waktu singkat pelaku sudah tertangkap. Mudah mudahan pelaku segera diseret kemeja hijau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, ujar Muslim.
• Aksi Begal Kambuh Lagi di Langsa, Kali Ini Siswa SMKN 2 Jadi Sasaran, Begini Kejadiannya
Selain itu, Muslim juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi, kepada Persatuan Aceh Serantau (PAS) yang telah mengurus almarhum Muhammad Basri, hingga melakukan pemulangan jenazah ke kampung halamanya.
"Kekompakan masyarakat Aceh Serantau patut diberi apresiasi. Seharusnya, tindakan ini dilakukan oleh Pemerintah Aceh. Namun sayang, Pemerintah Aceh sangat lamban, semoga hal seperti ini tidak terulang lagi," pungkas Muslim.(*)
• Gara-gara Cina Dukung WHO, AS Tolak Resolusi Gencatan Senjata di Negara Berkonflik