Hikmah Ramadhan

Puasa sebagai Psikoterapi Masa Pandemi Covid-19

“Apabila seseorang tidak mampu menyeimbangkan aspek fisik, psikis, dan sosial akan mengakibatkan munculnya gangguan mental.”

Editor: Nasir Nurdin
For Serambinews.com
Karjuniwati, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, Pengurus Ikatan Psikolog Klinis Aceh, Pengurus Inspirasi Keluarga Anti Narkoba (IKAN). 

Menurut WHO, sehat adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap. Dengan berpuasa maka dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Secara biologis, ketika tubuh merasa lapar dalam jangka waktu pendek, sebenarnya tubuh melepaskan zat kimia yang dapat melindungi otak dari pikiran negatif.

Bagi seseorang yang mengalami permasalahan secara mental, dapat ditangani dengan cara memberikan psikoterapi.

Psikoterapi berasal dari kata psiko yaitu jiwa, dan terapi yaitu penyembuhan. Jadi psikoterapi adalah penyembuhan jiwa/mental.

Menurut American Psychological Association (APA) Psikoterapi adalah suatu pengobatan kolaboratif berdasarkan pada hubungan antara individu dan psikolog, yaitu orang yang membutuhkan bantuan dari orang yang profesional. Di sini, klien dan psikolog bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan pola perilaku yang menjaga klien dari perasaan baik.

Dana Covid-19 Diselewengkan, Masyarakat Bisa Lapor KPK. Aplikasinya Ada di Play Store dan App Store

Hari Ini 19 Tahun Lalu, HT Djohan Ditembak, Misteri di Balik Wawancara yang Tertunda

Dalam konteks Islam, tentunya ada bentuk pengobatan yang dikenal dengan psikoterapi Islam. Psikoterapi Islam adalah teknik pencegahan dan pengobatan gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia dengan menggunakan kombinasi pendekatan keagamaan dan pendekatan psikologi dalam perspektif Islam. Metode tersebut dapat diterapkan sendiri atau dibantu oleh psikoterapis.

Dalam penerapan psikoterapi islami, ada beberapa bentuk metode, yaitu psikoterapi melalui iman, psikoterapi melalui ibadah, dan psikoterapi melalui ruqyah. Dalam bulan Ramadhan ini, puasa merupakan salah satu psikoterapi melalui ibadah.

Puasa adalah bentuk ibadah berupa menahan sesuatu yang bersifat materi, seperti makan, minum, dan aktivitas seksual. Serta menahan sesuatu yang bersifat nonmateri seperti pikiran, perkataan, dan perbuatan tercela.

Puasa Ramadhan yang dilakukan dengan penuh penghayatan akan menyebarkan getaran kebaikan, kejujuran, kedamaian, dan kenyamanan kepada siapa saja yang berada di sekitarnya.

Ibadah puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia secara fisik, psikologis, dan sosial. Puasa yang dilakukan selama satu bulan sangat membantu seseorang sembuh dari permasalahan mentalnya.

Puasa Ramadhan berfungsi untuk:

1) mengendalikan diri; puasa dapat mengontrol dari perbuatan yang tidak terpuji. Puasa juga dapat menjaga ruh, hati, dan tubuh dari segala macam penyakit. Dengan berpuasa kita bisa mengontrol diri dari emosi negatif seperti sedih dan khawatir. 

2) melatih diri untuk bersabar dan ikhlas. Puasa melatih diri untuk mampu menghindari dan bertahan dari perasaan berkeluh kesah terhadap cobaan dan kesulitan yang dialami. Sehingga mampu menghadapi dan menerima ujian, menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa.

3) menumbuhkan rasa simpati dan empati. Dengan berpuasa dapat merasakan orang-orang yang selama ini sulit memenuhi kebutuhan hidupnya untuk makan, atau para fakir miskin yang hidupnya penuh kekurangan, seperti yang terjadi pada masa pandemi ini, menjadikan semangat muslim untuk berbagi dan saling tolong menolong.

4) mengurangi gejala depresi dan cemas. Saat berpuasa terjadi pelepasan hormon endorfin, yaitu hormon yang memicu perasaan positif dan mengurangi rasa sakit, sehingga seseorang yang memiliki rasa cemas dan depresi akan menurun tingkatannya. Puasa juga dapat melepaskan diri dari perasaan bersalah dan dosa sehingga mendapatkan ketenangan dalam jiwanya.

5) meningkatkan kualitas tidur. Saat berpuasa ada peningkatan kualitas tidur pada seseorang, dengan kualitas tidur yang baik dapat meningkatkan mood positif. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved