Banjir Bandang Terjang Takengon
Data Sementara, 57 Unit Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang di Kota Takengon
Musibah banjir bandang yang melanda dua kampung di Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB.
Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBIEWS.COM, TAKENGON - Musibah banjir bandang yang melanda dua kampung di Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB, berdasarkan data sementara telah menyebabkan 57 unit rumah warga rusak, 31 unit diantaranya dalam kondisi rusak berat dan 26 lainnya rusak sedang.
Daerah yang terdampak langsung ada di dua kampung diantaranya Kampung Paya Tumpi Baru, dan Desa Paya Tumpi Induk.
"Ini merupakan data sementara dari dua kampung yang terimbas langsung. Bisa jadi, jumlahnya bertambah karena mungkin masih ada yang belum terdata," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tengah, Ishak kepada Serambinews.com.
Menurut Ishak, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan terhadap jumlah warga yang ditampung di lokasi pengungsian mengingat banyaknya korban yang mengungsi akibat banjir bandang tersebur.
"Jadi lokasi pengungsian ditampung di dua tempat. Satu di komplek SD Paya Tumpi dan satu lagi di Balai Desa," jelasnya.
Yang belum bisa didata, lanjut Kalaks BPBD Aceh Tengah ini, jumlah kerugian materi berupa harta benda milik warga karena kondisi sudah malam, sehingga tidak memungkinkan untuk didata.
"Malam ini, kita fokus kepada para pengungsi dulu. Dan beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya rumah serta ada beberapa unit kendaraan warga yang rusak," tutur Ishak, Rabu (14/5/2020) malam.
Dia sebutkan, kejadian serupa juga terjadi di Kampung Daling, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Kejadian banjir tersebut, bersamaan dengan yang terjadi di Kampung Paya Tumpi.
"Jumlah kerugian disana belum ada laporan, tapi sudah kita kerahkan alat berat kesana," pungkasnya.
• Lintasan Bireuen - Takengon Kawasan Rawan Longsor, Pengguna Jalan Raya Diminta Berhati-hati
• VIDEO - Ancam Sebar Video Asusila, Pentolan LSM Antikorupsi di Aceh Singkil Peras Kepala Desa
• Liga Inggris Siap Dimulai Awal Juni, Pemain Dilarang Lakukan Tekel di Lapangan
Seperti diberitakan Musibah banjir bandang melanda Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB Lokasi terjadinya banjir masih dalam kawasan Kota Takengon serta daerah padat penduduk sehingga diperkirakan puluhan rumah terimbas serta beberapa diantaranya dilaporkan rusak.
Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 14.00 WIB, menyebabkan munculnya air bah dari kawasan Singah Mata, atau sekitar satu kilometer dari Kampung Paya Tumpi Baru.
Bahkan banjir bandang tersebut, sempat merendam sejumlah rumah warga di beberapa kampung di kota dingin itu. Kepanikan warga tak terhindarkan, bahkan sebagian harta benda milik warga Kampung Paya Tumpi ikut terendam.
Air bah tersebut, selain merusak puluhan rumah warga, juga ada tiga unit mobil sempat hanyut disapu banjir bandang. Salah satunya mobil avanza putih milik Reje (keucik) Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra.
"Hujan deras terjadi sejak jam dua tadi. Tapi satu jam kemudian, air selokan di depan rumah tiba-tiba meluap, dan jam tiga lewat air besar bercampur lumpur menghantam pemukiman kami," kata Idrus Saputra yang ditemui Serambinews.com, di lokasi kejadian.
• Setelah Viral, Mall-mall di Malaysia Bersihkan dan Disinfeksi Jamur yang Menempel di Barang Dagangan
• Bantuan Tersisa dari Posko Pengungsian untuk Korban Banjir Garot Disalurkan Merata
Menurut Idrua Saputra, diperkirakan puluhan rumah di Kampung Paya Tumpi Baru rusak diterjang banjir bandang dan beberapa diantaranya sempat dimasuki lumpur setinggi lutut orang dewasa bahkan ada yang lebih.
"Rumah saya juga untuk sementara tidak biaa ditempati karena sudah dipenuhi lumpur. Bahkan, saya sempat memindahkan mobil dan akhirnya terbawa banjir," ujarnya.
Sampai dengan saat ini, lanjut Reje Kampung Paya Tumpi Baru, belum bisa dipastikan berapa jumlah rumah yang rusak parah serta rusak ringan karena warga masih panik.
"Laporan sementara yang kami terima, di Dusun Singah Mata, ada beberapa rumah warga yang hanyut dibawa air kareba lokasinya memang berada di dekat datangnya air bah," jelas Idrus Saputra.
Berdasarkan amatan Serambienws.com, meski kondisi banjir telah surut namun aliran air bercampur lumpur masih terlihat deras mengalir diantara pemukiman warga. Sebagian rumah yang terdamoak musibah tersebut, belum dibersihkan karena masih derasnya aliran air yang databg dari arah pegunungan di sekitar Kampung Paya Tumpi Baru.
• Ada Mike Tyson Hingga Naseem Hamed, Ini Petinju Muslim yang Pernah Raih Gelar Juara Dunia
Hingga sore pukul 17.00 WIB, kepanikan warga masih terlihat. Bahkan beberapa rumah yang tersapu banjir, masih dibiarkan dipenuhi lumpur. Selain lumpur, sampah ranting kayu juga tampak dibawa air bah.
Bukan hanya itu, ruas jakan nasional bireuen-takengon, di kawasan itu, sepanjang beberapa ratus meter dipenuhi material sehingga sulit untuk dilalui kendaraan.
Paska musibah banjir bandang yang melanda Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, sejumlah Kepala Keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke Gedung Sekolah Dasar (SD) yang ada di daerah itu.
Selain kondisi rumah yang terdampak belum bisa ditempati, juga cuaca masih diguyur hujan sehingga dikhawatirkan banjir akan kembali terjadi.
Lokasi pengungsian tidak jauh dari tempat banjir bandang, namun diperkirakan lebih aman untuk sementara bagi warga yang rumahnya terdampak. Selain beberapa rumah rusak, juga rumah warga yang terdampak, dipastikan tidak bisa ditempati untuk malam ini karena dipenuhi dengan lumpur.
Ditambah lagi, mengingat kondisi guyuran hujan masih terjadi dan suasana gelap sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembersihan
• BI Perwakilan Aceh dan ACT Bagikan Paket Sembako Kepada 400 KK Terdampak Covid-19
Rata-rata, rumah warga yang berada di lintasan banjir bandang dipenuhi lumpur hingga setinggi lutut orang dewasa bahkan sebagian lebih. Banyak barang-barang seperti perabotan rusak karena terendam air bercampur lumpur.
"Kami sudah menyiapkan tempat penampungan bagi para korban, termasuk juga segera membuat dapur umum bagi para pengungsi," kata Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar yang ditemui Serambinews.com, di lokasi kejadian, Rabu (13/5/2020).
Shabela juga mengingatkan, agar warga di lokasi kejadian untuk dapat segera mengungsi di lokasi yang sudah disediakan karena melihat kondisi cuaca yang masih tidak memungkinkan.
"Saya minta, untuk malam ini mereka harus mengungsi demi menjaga keselamatan. Disamping cuaca, juga kondisi rumah mereka sebagian ada yang hanyut terbawa air bah," jelasnya.
Ketika disinggung berapa jumlah kerusakan, Shabela belum bisa memastikan karena masih dalam proses pendataan. Meski begitu, dia memperkirakan, jumlahnya mencapai puluhan karena yang terdampak ada dua kampung.
"Tapi hasil pantauan kami, jumlah terdampak sampai puluhan. Tadi saja, ada tiga mobil yang rusak dibawa banjir," sebut Shabela Abubakar.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nono Suryanto menambahkan selain telah menerjunkan sejumlah personel untuk mengatur akses lalu lintas, juga mengerahkan sejumlah anggota kepolisian untuk mengawasi rumah rumah warga di daerah itu. "Sebagian warga kan mengungsi, jadi kita akan mengawasi rumah mereka, agar tidak terjadin hal yang tidak kita inginkan," kata Nono Suryanto.
• Satu Lagi Warga Aceh Tamiang yang Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
Pascabanjir bandang melanda Paya Tumpi Baru, akses menuju Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah ditutup sementara lantaran terjadinya musibah banjir bandar di Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, kabupaten setempat, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB. Pasalnya, lokasi banjir bandang terjadi di lintasan ruas jalan Nasional Bireuen-Takengon, sehingga sangat rawan untuk dilintasi kendaraan.
Hingga petang ini, kendaraan yang hendak keluar maupun masuk ke Kota Takengon, tidak diperbolehkan melintas di lokasi banjir bandang.
Alhasil, sempat terjadi antrean panjang kendaraan di lokasi kejadian. Sebagian terpaksa berbalik arah dan beberapa diantaranya menunggu hingga proses pembersihan badan jalan selesai dilakukan.
Adanya larangan melintas karena kondisi badan jalan di kawasan Paya Tumpi masih dialiri air bah serta tumpukan material. Dikhawatirkan, bila dilalui kendaraan berpeluang terbawa arus serta rawan terjadinya kecelakaan.
"Kami sudah siapkan personel untuk menjaga arus lalu lintas tetap lancar, namun untuk beberapa jam ditutup mengingat kondisinya masih tidak mungkim dilalui kendaraan," kata Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nono Suryanto yang ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Nono Suryanto, mengingat ruas jalan tersebut, merupakan akses utama bagi masyarakat yang ingin keluar maupun masuk ke Kota Takengon, sehingga proses pembersihan harus cepat dilakukan sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar.
"Kami bersama jajaran TNI, akan bersama sama membantu agar proses penanganan musibah ini, bisa segera dilakukan, sehingga aksesnya bisa dibuka kembali," ungkapnya.
Sementara itu, beberapa saat setelah terjadi banjir bandang, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, didampingi Dandim 0106, Letkol Inf Valyan Tatyunis, Kapolres AKBP Nono Suryanto langsung menyambangi lokasi kejadian. Beberapa unit alat berat dikerahkan untuk melakukan proses pembersihan. Bahkan hingga malam ini, pembersihan ruas jalan yang tertimbun material masih berlangsung.
• Buntut Perbudakan di Kapal Berbendera Cina, Bareskrim Polri Bidik Perusahaan yang Berangkatkan ABK
• Satu OTG di Langsa Jalani Isolasi Mandiri, Baru Pulang dari Wisma Atlit Jakarta
• Perusahaan tidak Beri THR, Karyawan Bisa Lapor ke Posko Pengaduan Disnaker Banda Aceh
Sementara itu, satu unit mobil Toyota Avanza warna putih mulik reje (keuchik) Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra ikut terseret banjir di kawasan itu. Sebagai reje, Idrus Saputra memiliki tanggung jawab besar terhadap warganya. Apalagi di tengah kepanikan saat musibah melanda, seorang reje harus mampu menenangkan warganya. Begitulah yang dirasakan oleh Reje Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra.
Awalnya, ia tidak menyadari bila rumahnya juga ikut tersapu banjir bandang. Bahkan harus merelakan, hartanya bendanya ikut terendam lumpur. Satu unit mobil avanza putih yang diparkir di samping rumahnya rusak parah setelah terbawa arus air bercampur lumpur.
"Sebenarnya, masih sempat saya pindahkan mobil untuk diparkir ke tempat lebih aman, tapi selaku reje saya harus melihat warga yang sudah panik," kata Idrus Saputra.
Disaat sedang mencoba menenangkan warga, tiba-tiba air bah datang semakin besar, bahkan melintas tepat di samping rumah Reje Kampung Paya Tumpi Baru. Mobil yang tadinya diparkir disamping rumah, tak mampu menahan terjangan air hingga terseret dan nyangkut di pagar rumah reje tersebut.
"Saat saya sedang melihat rumah warga, ternyata rumah saya pun ikut terendam. Selain mobil, ada dua sepeda motor ikut rusak karena terendam lumpur," ucap Idrus Saputra.
Di tengah kepanikan, sebutnya, banyak harta benda warga terdampak yang tidak bisa diselamatkan karena kondisi air bah datanya tiba-tiba dan perlahan semakin membesar.
"Jadi apa yang bisa kami selamatkan, kami bawa. Kalau yang lain, tidak mungkin karena keselamatan lebih penting. Begitu juga dengan warga saya disini," tuturnya.
Sampai dengan malam ini, belum ada laporan korban jiwa dalam musibah itu. Namun, berdasarkan keterangan warga setempat, ada dua orang yang nyaris terbawa arus namun berhasil diselamatkan.
"Kalau korban jiwa, tidak ada. Tapi kalau kerusakan rumah sepertinya mencapai puluhan unit. Termasuk rumah saya ini, penuh dengan lumpur," pungkasnya.(*)
• Hingga Hari ke Empat, Korban Hilang di Krueng Woyla Aceh Barat Belum Ditemukan
• Satu Pasien Positif Corona di Gayo Lues Sembuh, Satu Masih Dirawat, Ini Jumlah OTG, ODP dan PDP
• Sudah Bagikan 80 Ribu Masker, Tribunnews Bersama Cardinal Serahkan 3.000 Masker untuk Polresta Solo