Berita Luar Negeri
Bahan Peledak Dalam Truk Meledak di Dekat Pengadilan Militer Afghanistan
Sebuah truk yang dipenuh dengan bahan peledak, meledak dan menewaskan sedikitnya lima orang dan belasan lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Kelompok pemberontak Taliban mengklaim ledakan truk di dekat pengadilan militer di Kota Gardez, Afghanistan timur, Kamis (14/5/2020).
Melansir dari Al Jazeera, Kamis (14/5/2020), Juru bicara kelompok Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan kelompoknya bertanggung jawab atas serangan itu.
Sebuah truk penuh dengan bahan peledak yang meledak dan menewaskan sedikitnya lima orang dan belasan lainnya luka-luka dalam serangan yang diklaim oleh kelompok bersenjata Taliban.
Emal Khan Momand, juru bicara militer di Provinsi Paktia di mana Gardez berada, mengatakan serangan itu dilakukan oleh sebuah truk yang penuh dengan bahan peledak.
“Lima orang tewas, dan 14 lainnya luka-luka,” katanya.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan meyakini ada lebih banyak korban dari yang sudah tercatat.
• Taliban Siap Serang Pasukan Aghanistan Lagi, Seorang Wanita Melahirkan Saat Serangan
• 20 Polisi dan Tentara Afghanistan Dibunuh, Amerika Serikat Gempur Taliban
• 5 Poin Isi Perjanjian Damai Amerika Serikat dan Taliban, Akhiri 18 Tahun Perang di Afghanistan
"Sebuah ledakan bom mobil terjadi di dekat pengadilan militer di kota Gardez, yang merupakan daerah berpenduduk. Puluhan warga sipil dikhawatirkan tewas dan terluka," kata Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
Arian menyalahkan kelompok bersenjata Jaringan Haqqani, yang memiliki hubungan dengan Taliban dan kelompok bersenjata Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.
Kelompok-kelompok ini jarang secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan.
Serangan yang berada di dekat pengadilan milter merupakan serangan ketiga setelah dalam pekan ini Afganistan di teror dengan aksi yang mematikan.
Dua hari lalu, setidaknya terjadi dua serangan yang menewaskan 56 orang di negara itu.
Ledakan yang menewaskan 56 orang tersebut, terjadi setelah orang-orang bersenjata menyerang rumah sakit bersalin di Kabul, menewaskan 24 orang, termasuk ibu baru dan bayi yang baru lahir, pada hari Selasa (12/5/2020)
• Setelah Presiden AS Donald Trump Telepon, Taliban Bunuh 20 Periwira Afghanistan
• Sama-Sama Kelompok Ekstremis, Inilah Perbedaan dan Persamaan ISIS, Taliban dan Al-Qaeda
Sebuah ledakan bunuh diri yang diklaim oleh kelompok bersenjata ISIS, pada pemakaman di Nangahar timur pada hari yang sama menewaskan 32 orang.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan itu dan mengatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk beralih ke mode ofensif daripada sikap defensif.
Mode ofensif telah diadopsi ketika Amerika Serikat menarik pasukan dan mencoba untuk menengahi pembicaraan dengan Taliban.