Update Corona Dunia
Sudah Ada 100 Calon Vaksin Covid-19, AS Targetkan Selesai Akhir Tahun Ini
Gedung Putih (kantor Presiden AS) menargetkan sudah akan memiliki 300 juta dosis vaksin pada akhir 2020.
Dokumen bocor
• Menangis Dengar Nasib ABK Indonesia Diperbudak di Kapal China, Bekerja Tanpa Henti dan Tak Digaji
• BMKG Nagan Raya: Hujan Masih Guyur Barat Selatan Aceh
Desakan tersebut dilayangkan menjelang pertemuan Majelis Kesehatan Dunia yang akan berlangsung secara virtual pada Senin, 18 Mei 2020, yang akan dihadiri oleh menteri kesehatan dari 194 negara di dunia.
Gates Foundation memperkirakan biaya pengadaan dan pengiriman vaksin yang aman dan efektif untuk orang-orang termiskin di dunia sebesar Rp 372,2 miliar.
Tahun lalu, sepuluh besar perusahaan farmasi dunia menghasilkan laba Rp 1,4 triliun, rata-rata Rp 447,9 miliar setiap empat bulan.
Oxfam memperingatkan, jika negara-negara kaya dan perusahaan farmasi besar hanya mengedepankan kepentingan negara dan sektor privat tanpa mempertimbangkan kondisi negara lain, vaksin akan semakin sulit diakses oleh kelompok rentan, terutama mereka yang tinggal di negara berkembang.
• Indonesia Masuk Dalam Daftar Tradisi Unik Puasa, Ini 6 Tradisi Ramadhan Paling Unik di Dunia
• Satu OTG Positif Corona Asal Bener Meriah Diisolasi di RSUD Munyang Kute
Uni Eropa telah mengusulkan pengumpulan paten dan lisensi silang secara sukarela untuk vaksin, perawatan, dan tes virus corona dalam rancangan resolusi mereka untuk Majelis Kesehatan Dunia.
Jika usulan ini diwajibkan di seluruh dunia, semua negara dapat memastikan produksi dan impor vaksin, perawatan, dan tes yang tersedia dengan biaya yang lebih rendah.
Namun, Oxfam menyebutkan ada sebuah dokumen yang bocor mengungkapkan pemerintahan Trump tengah mencoba untuk menghapus aturan lisensi silang (pooled patent) dan mendorong hak paten industri farmasi.
Jika pernyataan ini lolos, perusahaan farmasi akan memiliki hak eksklusif untuk melancarkan monopoli yaitu memproduksi dan menetapkan sendiri harga setiap vaksin, perawatan, dan tes yang mereka kembangkan.
Bahkan jika uang pajak telah digunakan untuk mendanai penelitian dan pengembangan tersebut.
“Vaksin, tes dan perawatan harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dan tidak dilelang kepada penawar tertinggi.
• Nasir Djamil: Penduduk Aceh belum Peroleh Hak Mendapat Pendidikan Bermutu dan Islami
• Puluhan Nelayan di Aceh Barat Pilih Tambat Boatnya di TPI dan Tidak Melaut, Ternyata Ini Penyebabnya
Kami membutuhkan vaksin, perawatan, serta tes yang aman dan bebas paten yang dapat diproduksi secara massal di seluruh dunia. Distribusi pun harus dilakukan secara jelas dan adil bagi mereka yang membutuhkan,” kata Vera. (cnn/rtr/feb)