Berita Luar Negeri
Dua Bulan Ditutup, Iran Membuka kembali Tempat-Tempat Suci Syiah
Pemerintah Iran telah telah mengizinkan untuk membuka kembali tempat-tempat suci Syiah di seluruh penjuru negeri.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Iran telah telah mengizinkan untuk membuka kembali tempat-tempat suci Syiah di seluruh penjuru negeri.
Langkah itu diambil setelah lebih dari dua bulan ditutup dan juga kasus kematian virus corona terus mengalami penurunan hingga ke titik terendah sejak Maret 2020.
Malansir dari Al Jazeera, Selasa (26/5/2020), tempat suci Shah Abdol-Azim di Teheran, para jamaah harus mengenakan masker, memasuki ruangan desinfeksi dan memeriksa suhu mereka saat mereka mulai datang.
Para jamaah berdoa di halaman tempat suci itu dengan menjaga jarak sosial.
"Saya senang bahwa kita dapat kembali ke sini. Ini adalah tempat di mana orang dapat mencari perlindungan, mengungkapkan keinginan mereka dan menyuarakan keprihatinan mereka," kata Karim, seorang pegawai pemerintah.
Shah Abdol-Azim adalah keturunan Imam Hassan, seorang cucu dari Nabi Muhammad SAW.
• Iran Pasok Senjata untuk Pejuang Palestina, Sebut Israel Seperti Tumor yang Harus Dimusnahkan
• Anak Kucing Berkepala Dua Hebohkan Amerika Serikat, Ternyata
• Video Viral, Pengendara Mobil Hilux Seruduk Para Pejalan Kaki dan Bazar Ramadhan di Malaysia
Para jamaah sering mengunjungi tempat suci ini untuk mencari berkah dan penyembuhan, dan memunajat kepada Tuhan untuk mendengarkan doa-doa mereka dan mewujudkan keinginan mereka.
Seorang pengunjung lain, Hassan, mengatakan ia mengenakan masker dan membawa hand sanitizer di tasnya.
"Sehingga ziarah saya tidak akan menyebabkan infeksi bagi diri saya, keluarga saya, atau jamaah lainnya", ujarnya.
Elahe, yang juga mengenakan masker dan sarung tangan, mengatakan dia "sangat senang" mengunjungi tempat suci ini setelah berbulan-bulan ditutup.
Ia juga berterima kasih kepada para garda terdepan kesehatan "yang memungkinkan kami berada di sini".
Tempa suci lainnya, yakni Imam Reza di Mashhad di timur laut Iran dan tempat suci Fatima Masumeh dan masjid Jamkaran di kota suci Qom juga dibuka kembali dan menerapkan protokol kesehatan.
• Pemilik Akun Facebook Ini Ditangkap, Ancam Tembak Polisi dengan Senjata Api
• Arab Saudi Yakin Virus Corona Akan Segera Berakhir
• Mati-matian Tolak UU Keamanan Nasional Buatan China, Inilah Ketakutan Warga Hong Kong
Pemerintah mengizinkan tempat itu dibuka untuk umum dari pagi hingga sore hari.
Siaran televisi milik pemerintah memperlihatkan para jamaah menangis dan berlari menuju tempat suci Imam Reza
Sebuah pernyataan di tempat suci itu mengatakan bahwa pengunjung harus memakai masker, menjaga jarak sosial, dan membawa tikar, buku doa, dan aksesori lainnya, sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Tempat-tempat suci Syiah ditutup bersamaan dengan sekolah, universitas dan semua bisnis non-vital pada bulan Maret.
Penutupan itu dilakukan setelah Iran melaporkan dua kematian pertama virus corona di Qom pada akhir Februari.
Pada hari Senin (25/5/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan jumlah total infeksi COVID-19 di Iran telah mencapai 137.724, sementara jumlah kematian meningkat menjadi 7.451.
• Viral, Video Penampakan Awan Tebal di Perairan Indonesia, Langit Seakan Terlihat Runtuh
• Arab Saudi Tidak Tolerir Pelanggar Jam Malam, Setiap Pelanggar Akan Didenda
• Balas Amerika Serikat, Cina Masukkan Apple ke Daftar Perusahaan Tidak Bisa Dipercaya
Dalam 24 jam terakhir, Iran mencatat 2.032 kasus baru sementara jumlah kematian harian mencapai 34 orang, terendah yang tercatat sejak 7 Maret.
Para ahli di dalam dan di luar Iran telah meragukan angka resmi negara itu, dan mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Iran telah mengizinkan pembukaan kembali bertahap ekonominya dan pelonggaran pembatasan secara bertahap sejak awal April.
Dengan pelonggaran lebih lanjut diharapkan dalam beberapa hari mendatang meskipun ada peningkatan baru-baru ini dalam kasus-kasus baru.
Bisnis "berisiko tinggi" seperti restoran, kafe dan ruang pernikahan di Teheran, yang dibiarkan tertutup, akan dibuka kembali mulai Selasa (26/5/2020), kata wakil kepala polisi ibukota, Nader Moradi.
Pihak berwenang belum mengatakan kapan tindakan serupa akan diizinkan di provinsi lain. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Kisah Haru Abang dan Adik Bersalaman Lebaran Terhalang Kawat Duri
• Pengunjung Objek Wisata Hutan Manggrove Kuala Langsa Wajib Cek Suhu