Aceh Sebaiknya Lakukan Tes Massal Covid-19

Sebagai bandingan, Prof Samsul Rizal menyebutkan bahwa Kaltim mendapatkan banyak tambahan kasus baru Covid-19 setelah mengaktifkan tes massal

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
FOTO HUMAS UNSYIAH
Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU 

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU menyarankan Aceh harus secepatnya melakukan tes massal Covid-19 untuk mendapatkan gambaran riil tentang perkembangan kasus corona di provinsi paling barat Indonesia ini.

Sebagai bandingan, Prof Samsul Rizal  menyebutkan bahwa Kalimantan Timur mendapatkan banyak tambahan kasus baru Covid-19 setelah mengaktifkan tes massal swab berbasis rapid test polymerase chain reaction (RT-PCR).

"Kepentingan tes massal ini adalah untuk mengetahui kondisi riil kasus di lapangan saat ini dikaitkan dengan kemungkinan melakukan new normal dan mencegah gelombang baru Covid-19," kata Rektor Unsyiah kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Kamis (28/5/2020) pagi.

Menurut Samsul, Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kasus Covid-19 rendah, yakni hanya 18 kasus positif yang itu pun merupakan kasus impor, bahkan beberapa minggu sempat kosong (nihil kasus corona).

Berawal dari Teguran Suara Knalpot Racing Motor, Pemuda Dua Desa di Aceh Selatan Saling Serang  

Soal Fenomena Matahari di Atas Kabah, Ahli Falak Sebut Sains Terkait Ibadah Juga Penting

VIRAL Cuitan Dokter Soal Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Fakta & Tanggapan Pemkot

Ia tambahkan, kondisi masyarakat Aceh kini nyaris normal, segala aktivitas tetap berlangsung seperti biasa, termasuk aktivitas ibadah di masjid yang di berbagai daerah lain terpaksa ditiadakan.

"Banyak pujian terhadap hal ini, meskipun kita tidak boleh lengah terhadap kondisi Aceh yang secara geografis umumnya bersatu dengan wilayah lain Indonesia, yaitu Sumatera Utara. Ada berbagai analisis mengenai kurangnya angka Covid-19 di Aceh, di antaranya adalah tingkat berserah diri yang tinggi dari masyarakat Aceh yang agamis kepada Allah menyebabkan perasaan tenang dan meningkatan imunitas tubuh melawan corona virus," kata Samsul.

Selain itu, di Aceh tidak terlalu banyak moda transportasi umum, khususnya dalam kota, seperti bus kota. Aceh juga tidak punya moda transportasi massal seperti kereta api yang menyebabkan orang berjejal.

Selanjutnya adalah pemeriksaan massal belum dilakukan dalam jumlah yang cukup di Aceh.

"Memiliki dua laboratorium pemeriksaan, yaitu Balitbangkes dan Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah, Aceh mampu melakukan pemeriksaan regular 300 sampel per hari, bahkan dalam kondisi terpaksa bisa ditingkatkan dua  kali lipatnya. Namun, sampai saat ini kemampuan tersebut belum termanfaatkan, " ungkap Samsul.

VIRAL Cuitan Dokter Soal Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Fakta & Tanggapan Pemkot

Saling Pamer Kekuatan, China & AS Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III

2 Penyebar Video Syur Mirip Syahrini Ditangkap Polisi, Pelaku Terancam 12 Tahun Penjara

Rasanya, lanjut Samsul, terhadap banyak pujian dan sanjungan terhadap Aceh terkait kondisi Covid-19 sikap terbaik Pemerintah dan  masyarakat Aceh adalah tetap waspada, tetap menyosialisasikan social distancing, pakai masker, cuci tangan, dan melakukan pemeriksaan massal Covid-19 sehingga semua jadi sangat yakin bahwa jumlah riilnya tergambar konkret.

Menurut Samsul, Covid-19 masih jauh dari selesai, new normal segera dijalankan, tapi melindungi manusia adalah upaya yang tidak bisa dilupakan hanya karena sosial ekonomi.

"Kalau harus memilih maka pilihlah keduanya, kita lakukan new normal, kita kendalikan Covid-19. Kemampuan Aceh memungkinkan untuk itu," tukasnya.

"Nah, untuk memastikan tak ada lagi kasus baru di Aceh maka tes massal  Covid-19 ini penting untuk dilakukan," lanjut Samsul.

Untuk lingkup global, Prof Samsul mencontohkan Taiwan sebagai salah satu negara yang sukses melawan Covid-19.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved