Berita Aceh Timur
Kisah Murdiana SKom, Difabel yang Mengajar Anak-anak Desa di Tengah Wabah Covid-19
Terlahir dengan keterbatasan fisik tidak menyurutkan semangat Murdiana (23) gadis difabel untuk untuk membaktikan dirinya kepada anak-anak desa...
Penulis: Seni Hendri | Editor: Jalimin
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Terlahir dengan keterbatasan fisik, tidak menyurutkan semangat Murdiana (23) gadis difabel untuk untuk membaktikan dirinya kepada anak-anak desa tempat tinggalnya di Gampong Panton Rayeuk A, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
Selama dilanda wabah virus corona atau Covid-19, Murdiana dengan keterbatasan diri memanfaatkan waktu untuk mengajar anak-anak desa tempat tinggalnya belajar komputer dan bahasa Inggris.
Murdiana adalah sarjana tehnik komputer atau SKom, dari Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia, Deli Serdang Sumatera Utara, lulusan tahun 2019.
Murdiana didampingi kedua orangtuanya, Dedy Rahmawadi, dan Aisyah, mengatakan kegiatan mengajar anak-anak di kampungnya berdasar inisiatifnya sendiri tanpa pamrih.
"Tentang komputer saya ajarkan anak-anak mengenal Microsoft, sedangkan bahasa Inggris tentang mengenal huruf, angka dan percakapan. Saya gunakan fasilitas saya sendiri di rumah," ungkapnya.
Keterbatasan diri Murdiana yaitu ketidaksempurnaan untuk berjalan, karena tubuh bagian kanan dari kaki sampai tangan tidak berfungsi sepenuhnya.
• Tidak Ada Rambu di Lintas Bireuen-Takengon, Pengemudi Kendaraan Bermotor Nyaris Terperosok Longsor
• Kena Karma Akibat Suka Klaim, China Kini Dibuat Sempoyongan Karena Kapal Perang AS Masuk Wilayahnya
• Dinas Kesehatan Abdya Lakukan Rapid Test 27 Warga Abdya dan Sembilan Uji Swab, Ini Hasilnya
Pasca lulus kuliah, Murdiana ingin bekerja di kantor pemerintahan sesuai keahlian yang dimilikinya.
Namun, ia belum mendapatkan peluang untuk bekerja di perkantoran tersebut.
Meski demikian ia sangat mengharapkan dapat bekerja di kantor pemerintahan untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.
Di samping itu, ia juga ingin menjadi pembisnis kuliner. Tapi belum memiliki modal.
Sering Minder Tapi Ingat Doa Orang Tua
Menjadi seorang sarjana komputer dengan keterbatasan diri bukanlah hal yang mudah diraih Murdiana.
Dengan keterbatasan sudah tentu ia harus tegar dan semangat menghadapi sikap dikucilkan atau dibully oleh teman-temannya sejak sekolah hingga kuliah.
Bagi Murdiana kata-kata bullying adalah motivasi baginya untuk menunjukkan kepada sesama bahwa ia mampu meraih kesuksesan.