Berita Banda Aceh

Covid-19 Hantam Property, Dari Kredit Macet Sampai Calon Pembeli Ditolak Bank

Dampak Covid-19 telah menghantam seluruh sektor usaha di Aceh, tak terkecuali dunia property atau perumahan.

Penulis: M Nur Pakar | Editor: M Nur Pakar
Ist
Ketua Apersi Aceh, Afwal Winardy ST MT 

Afwal mencontohkan, seperti pekerja pembuat cincin sumur, tukang pangkas dan pedagang kaki lima, serta sektor informal lainnya.

“Hanya saja masih sulit untuk mewujudkannya karena akses ke perbankan terbatas.”

“Kami berharap Plt Gubernur Aceh bisa memberikan stimulus tambahan kepada bank-bank penyalur KPR, termasuk akad, sehingga pembelian rumah lebih mudah,” urai Afwal.

Dia menyatakan dana Covid-19 Aceh yang berjumlah besar, seharusnya membantu kesulitan pekerja informal mengakses ke perbankan.

Ada Kemudahan Beli Rumah Subsidi Dari Pemerintah, Sayangnya Tidak Berlaku di Aceh

Ini Cara Pekerja Informal Beli Rumah Subsidi

Dunia Usaha Sambut Baik Aceh Zona Hijau, Perbankan dan Lembaga Pembiayaan Harus  Normal Kembali

Rumah berukuran kecil terus dibangun di kawasan Cot Puklat dan Lamsiem, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Foto direkam pada Maret 2020.
Rumah berukuran kecil terus dibangun di kawasan Cot Puklat dan Lamsiem, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Foto direkam pada Maret 2020. (Foto: Dok Apersi Aceh)

Dia menjelaskan sektor perumahan ini juga membantu unit usaha lain bisa bergerak .

Seperti pabrik batu-bata, tukang bangunan dan toko bahan bangunan, panglong material dan lainnya.

“Ini contoh kecil saja, belum lagi sektor industri besar lainnya,” ujarnya.

Disebutkan, dengan jumlah penduduk Aceh 5,3 juta jiwa, maka masih banyak masyarakat yang membutuhkan rumah bersubdi pemerintah.

Afwal mengklaim produksi rumah tahunan bisa mencapai 5000 unit, tetapi dukungan perbankan dan pemerintah sangat dibutuhkan.

Dia berharap angka pengangguran bisa ditekan.

Diiiringi jumlah kepemilikan rumah terus bertambah.

“Ini menjadi salah satu indikator keberhasilan menurunkan angka kemiskinan,” katanya.   

Dia juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi.

Untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi ini, Jokowi mengumumkan sembilan kebijakan pada Selasa (24/3/2020).

"Pemerintah terus bekerja keras untuk mengantisipasi hal ini.”

“Untuk mengatasi daya beli masyarakat, mengurangi risiko PHK dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas masyarakat di seluruh wilayah tanah air Indonesia," kata Jokowi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved