Luar Negeri
Demo Rusuh Terkait Kematian George Floyd, Ribuan Orang Ditangkap, Trump Tuduh Antifa Biang Kerok
Sejak Kamis (28/5/2020), Associated Press telah menghitung setidaknya ada 1.383 orang yang ditangkap oleh polisi, dan tersebar di 17 kota AS.
"Kami sekarang menghadapi supremasi kulit putih, anggota kejahatan terorganisir, penghasut negara, dan bahkan mungkin aktor asing untuk menghancurkan dan mengacaukan kota kami dan wilayah kami," twy Frey, Sabtu.
Namun pada hari Minggu, pihak berwenang di Minnesota mengatakan orang-orang dari luar negeri bagian mewakili sekitar 20% dari penangkapan hari Sabtu.
Apa itu Antifa?
Antifa - kependekan dari aksi anti-fasis - adalah gerakan protes yang sangat menentang neo-Nazi, fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme. Ini dianggap sebagai kelompok aktivis yang terorganisir secara longgar tanpa pemimpin.
Sebagian besar anggota menentang semua bentuk rasisme dan seksisme, dan sangat menentang apa yang mereka lihat sebagai kebijakan nasionalis, anti-imigrasi dan anti-Muslim yang telah diberlakukan oleh Trump.
Sebagai anti-pemerintah dan anti-kapitalis, para anggota Antifa sering dianggap lebih dekat dengan kaum anarkis daripada kaum kiri arus utama.
Gerakan ini mendapatkan momentum baru di AS untuk perannya dalam menghadapi supremasi kulit putih di sebuah aksi demonstrasi di Charlottesville, Virginia pada 2017.
Presiden Trump mendapat kecaman luas ketika dia mengatakan ada kekerasan di "banyak pihak" di Charlottesville dan pada awalnya mengabaikan untuk secara eksplisit mencela supremasi kulit putih yang mengorganisir demonstrasi. (Kompas.com/BBC Indonesia)
• 13 Gampong di Labuhanhaji Barat Salurkan BLT DD Dampak Covid-19
• Perdana, Presiden Jokowi Pimpin Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Daring Diikuti Plt Gubernur
• Mahasiswa Unimal Asal Papua Terharu Seusai Menerima Bantuan Sembako dari Kapolres Lhokseumawe
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ribuan Demonstran Ditangkap Terkait Kematian George Floyd, Antifa Disebut-sebut di Balik Kerusuhan,