Kupi Beungoh
Lumo Pijuet di Antara Program Aceh Hebat
Waktu itu walaupun kami masih bersekolah ditingkat SD, tetapi rata-rata kami diberikan seekor sapi oleh orang tua kami untuk kami pelihara
Belum lagi selesai viral dengan berita Trans Continent angkat kaki dari KIA Ladong karena tidak becusnya kinerja para pejabat Aceh.

Kini muncul lagi persoalan sapi yang kurang gizi yang di dalam sebuah video berebut ranting pohon kering untuk makanannya.
Sepertinya Allah sedang menunjukkan satu persatu kebobrokan yang ada di Aceh terhadap penyimpangan penggunaan dana Otsus selama ini.
Semua pihak harus memahami bahwa kenikmatan dana otsus yang sedang dirasakan oleh segolongan manusia di Aceh hari ini tidak terlepas dari ribuan nyawa yang telah melayang, air mata para janda dan jeritan anak yatim yang ditinggalkan oleh tiga dekade konflik di Aceh.
• Pria Ini Bingung Rawat Bayinya yang Hidrosefalus, Tanpa Penghasilan Akibat PHK di Tengah Covid-19
Mantan kombatan adalah orang-orang yang berjasa dalam pengucuran dana tersebut.
Tetapi kenyataannya kebanyakan dari mereka yang saat ini masih hidup terluntang lantung tidak jelas nasibnya. Sedangkan yang pinter olah-mengolah memiliki istana yang cukup indah.
Walaupun beberapa orang mantan gerakan Aceh merdeka telah berkuasa di Aceh, tetapi para pejabat tetaplah orang yang sama, hanya posnya saja yang di rotasi.
Penganggaran dan pencairan dana itu adalah tugas dan tanggung jawab para pejabat disetiap Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
Sehingga menjadi aneh ketika ada kesalahan bukannya mengakui dan minta maaf tetapi malah menggiring opini untuk menyalahkan rezim sebelumnya.
Semestinya bila sudah tidak mampu lebih baik mengundurkan diri saja, sikap ini akan lebih terhormat. Kalau sudah salah minta maaf saja maka anda akan lebih dihormati.
Namun yang sangat disayangkan adalah ketika ada upaya pembenaran dan penggiringan opini untuk menyalahkan pihak lain dalam persoalan ini.
• Besok, Portal Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka
Logikanya adalah sapi-sapi itu merupakan harta kekayaan Aceh. Setiap kekayaan Aceh adalah tanggung jawab pemerintah Aceh untuk menjaga dan memeliharanya.
Siapa saja yang menjabat pada masa tersebut telah terikat dengan tugas dan tanggung jawab tersebut. Kenapa harus mencari kambing guling..?
Bukankah sapi-sapi itu tidak memotong gaji atau tunjangan para pejabat dalam penyediaan pakannya karena sudah ada pos anggaran sendiri.
Menjadi ganjil ketika anggaran pakan sapi miliaran rupiah tetapi sapi tersebut malah tidak ada pakan di kandangnya.
Atau mungkin inilah yang dikatakan “wrong man in the right place” (orang yang salah di tempat pada posisi yang benar), “tuah tuboeh jeut keu peujabat”.