Berita Aceh Besar
DLH Aceh Besar Turunkan Dua Alat Berat untuk Membuang Tumpukan Sampah
Akibat adanya aksi warga yang memblokir pintu masuk TPA Blang Bintang, membuat sampah tidak bisa dibuang ke TPA tersebut.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar, menurunkan dua alat berat jenis excavator (beco) dan alat loader untuk mengangkut tumpukan sampah di tepi jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Menumpuknya sampah, pasca warga memblokir pintu masuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Blang Bintang, Aceh Besar sehingga sampah tidak bisa dibuang ke TPA menggunakan mobil dumtruck.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar, Drs Syukri, Kepada Serambinews.com, Selasa (9/6/2020) mengatakan, untuk di Jalan Soekarno Hatta persisnya dekat Jembatan Monkemu mereka harus turunkan dua alat berat jenis beco dan loader, dan menurunkan petugas untuk bekerja keras membuang sampah yang menumpuk selama empat hari yakni sejak Sabtu (6/6/2020) hingga Senin (8/6/2020).
Menumpuknya sampah ini bukan karena adanya aksi pembiaran dan tidak pernah sampah sampai menumpuk seperti ini karena rutin dibuang dan sampah selalu normal dibuang ke TPA Blang Bintang.
Namun, karena ada aksi dari masyarakat memblokir pintu masuk TPA Blang Bintang sehingga sampah yang ada tidak bisa diangkut untuk di buang ke TPA tersebut.
“Namun, kini sudah normal kembali dan mereka bisa membuang sampah seperti biasanya di TPA Blang Bintang," ujar Syukri.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di Aceh Besar agar membuang sampah pada tempatnya atau pada bak kontainer yang telah disediakan.
Seperti diketahui, Keuchik dan tokoh masyarakat Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar, sejak Selasa (2/6/2020), memblokir pintu masuk tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di kecamatan tersebut. Pemblokiran itu masih berlangsung hingga Kamis (4/6/2020).
Berdasarkan surat tuntutan yang ditandatangani oleh seluruh keuchik dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Blangbintang, mereka meminta semua truk yang mengangkut sampah ke TPA tersebut agar baknya ditutup supaya tidak menyebarkan bau busuk.
Mereka juga meminta agar limbah dari TPA Blangbintang tidak dialirkan ke sungai karena belum dinetralisir, dan TPA tersebut perlu segera dibangun pagar agar ternak tidak masuk ke kawasan itu.
Para keuchik dan tokoh masyarakat juga meminta dibangun satu klinik di kecamatan tersebut seperti perjanjian sebelum TPA dibangun, dan meminta kejelasan rekrutmen 70 persen tenaga kerja dari warga Blangbintang.(*)
• Masuk Zona Hijau Covid-19, Aceh Besar Segera Terapkan New Normal
• Baru 35 Persen Bersertifikat, KPK Dorong Optimalisasi Sertifikasi Aset Pemkab dan Pemko se-Aceh
• Tuntutan Warga Kedai Susoh Dikabul, BLT DD Disalur Sekaligus Dua Tahap, Segel Kantor Keuchik Dibuka
• Terapkan Protokol Kesehatan, Gelora Bung Karno Siap Gelar Pertandingan Liga 1 2020
• OKI Undang Seluruh Negara Anggota, Bahas Rencana Israel Caplok Wilayah Palestina
• Perseteruan AS-China, Donald Trump Tekan Tiongkok Melalui RUU Kekerasan Pada Muslim Uighur