Berita Pidie Jaya
Sudah Sepekan Distribusi Air Bersih di Pidie Jaya Terhenti, Ini Cara Pemkab Mengatasinya
Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Nur Nihayati
Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS,COM.MEUREUDU- Menyusul terhentinya suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Krueng Meureudu, Pidie Jaya melalui PAM-IKK Meureudu yang kini sudah berlangsung hampir sepekan, tiga instansi di kabupaten tersebut terpaksa harus turun tangan membantu masyarakat.
Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).
Ketiga instansi yang turun tangan membantu warga menyuplai air sejak pompa PM-IKKhangus, Sabtu (6/6/2020) melalui mobil tanki yaitu, PAM-IKK Meureudu, BPBD serta PMI setempat.
Hanya saja sistem atau aturan main yang dilakukan ketiga mereka dalam menyuplai air berbeda sesuai tugas dan fungsi (tupoksi) nya masing-masing.
Direktur PDAM Pijay, Edy Kurniawan ST mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya hanya menyuplai khusus untuk rumah warga yang ditimpa musibah atau meninggal dunia.
Ditambahkan Edy, sejak suplai air terhenti, sudah lebih 10 rumah warga yang dibantu secara gratis.
• Warung Tuak di Depan Terminal Kualasimpang Digerebek WH, Penjual dan Pembeli Melarikan Diri
• Dewan di Aceh Barat Ingatkan Agen LPG, Terkait Ada Dugaan Permainan
• Protein Penting Bagi Tubuh Saat Pandemi Covid-19, Jangan Hanya Perbanyak Sayur dan Buah
Lain lagi dengan BPBD. BPBD menyuplai air secara terbatas.
Artinya didistribusikan hanya kepada beberapa rumah tangga yang memang sudah beberapa kali mendesaknya.
Padahal, sudah dijelaskan, suplai air itu sama sekali bukan wewenangnya.
Seperti disampaikan Kalak-BPBD Pijay, Okta Handipa menjawab Serambinews,com, Rabu (10/6/2020).
“Suplai air untuk rumah warga bukan wewenang kami BPBD,” kata Okta.
Alasannya, karena memang bukan dalam suasana bencana seperti pada musibah gempa bumi Pijay akhir Desember 2016 lalu. Semua pihak harus turun tangan.
Ini, karena sudah didesak, sehingga akhirnya, BPBD pun ikut membantu.