Luar Negeri
Bom Meledak di Masjid Afghanistan saat Shalat Jumat, Imam dan 3 Orang Lainnya Meninggal
Insiden yang terjadi pada Jumat, (12/6/2020) itu telah menewaskan empat orang dan sedikitnya delapan orang dilaporkan alami luka-luka.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Aspek politik juga memungkinkan terjadinya serangan ini, bahwa ada perusak perdamaian yang berusaha menyampaikan pesan bahwa perdamaian dengan Taliban tidak akan menghapus kekerasan di negara itu karena masih ada ISIS," katanya.
Kekerasan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Afghanistan, dengan sebagian besar serangan diklaim oleh kelompok afiliasi ISIS.
Amerika Serikat menyalahkan kelompok bersenjata itu atas serangan mengerikan bulan lalu di sebuah rumah sakit bersalin di ibu kota Afghanistan.
Dalam serangan itu menewaskan 24 orang, termasuk dua bayi yang baru lahir dan beberapa orang lainnya.
Kelompok afiliasi ISIS juga bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah bus yang membawa wartawan di Kabul pada 30 Mei lalu yang menewaskan dua orang.
• 13 Orang Meninggal dalam Serangan Brutal di Dua Masjid Afghanistan Saat Berbuka Puasa
Pihaknya juga mengklaim atas serangan pemakaman bulan lalu yang menewaskan 35 orang.
Sementara itu, AS berusaha menengahi pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk mengakhiri perang selama 18 tahun.
Utusan perdamaian Washington, Zalmay Khalilzad berada di wilayah itu awal pekan ini mencoba untuk menyadarkan kembali perjanjian perdamaian AS dengan Taliban.
Kesepakatan damai yang ditandatangani Februari lalu menyerukan penarikan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan dengan imbalan komitmen Taliban untuk tidak melancarkan serangan terhadap AS atau sekutunya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)