Ahli Sebut Virus Dapat Mencuri Kode Genetik Manusia, Lalu Ciptakan Gen Baru
Peneliti menunjukkan bahwa sekelompok virus, termasuk virus influenza dan patogen serius lainnya, dapat mencuri kode genetik dari inang mereka.
Ahli Sebut Virus Dapat Mencuri Kode Genetik Manusia, Lalu Ciptakan Gen Baru
SERAMBINEWS.COM - Semakin banyak diteliti, semakin terungkap banyak hal tentang perilaku virus.
Studi baru mengungkapkan mekanisme baru yang memungkinkan virus menghasilkan protein yang tidak terduga. Dalam studi tersebut, para peneliti telah menunjukkan bahwa sekelompok virus, termasuk virus influenza dan patogen serius lainnya, dapat mencuri kode genetik dari inang mereka.
Seperti dilansir dari Science Daily, Rabu (24/6/2020), dengan mencuri sinyal genetik dari inangnya, virus dapat memperbanyak diri dengan memperluas genom mereka sendiri. Studi kolaboratif lintas disiplin dari para peneliti di Global Health and Emerging Pathogens Institute di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, dan di Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow di Inggris akan segera dipublikasikan secara resmi di jurnal Cell.
Tim ahli virologi ini telah mengamati sekelompok besar virus yang dikenal sebagai segmented negative-strand RNA viruses (sNSVs).
• Pertama di Dunia, Bayi Kembar Tiga yang Baru Lahir Dinyatakan Positif Virus Corona
• Kasus Virus Corona Arab Saudi 164.796 Orang, Dunia 9 Juta Lebih
• Jauh dari Kata Selesai, WHO Sebut Pandemi Virus Corona Telah Diperburuk oleh Politisasi
Virus ini meliputi patoen yang luas dan serius dari manusia, hewan peliharaan dan tanaman, termasuk virus influenza dan virus Lassa yang menyebabkan demam Lassa. Protein UFO saat virus memperbanyak diri.
Para peneliti menunjukkan, dengan mencuri kode genetik dari inangnya, virus dapat menghasilkan lebih banyak protein yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sekelompok virus ini dijuluki peneliti sebagai protein UFO (Upstream Frankenstein Open reading frame).
Sebab, mereka dikodekan dengan menyatukan inang dan urutan virus. Tidak ada pengetahuan tentang keberadaan protein jenis ini sebelum penelitian itu dilakukan.
Protein UFO ini dapat mengubah arah infeksi dan dapat dieksploitasi untuk keperluan vaksin. "Kapasitas patogen untuk mengatasi hambatan inangnya dan membangun infeksi didasarkan pada ekspresi protein yang diturunkan dari patogen," kata Ivan Marazzi, PhD, Associate Professor Microbiology di Icahn School of Medicine dan penulis yang sesuai dalam penelitian ini.
Marazzi menambahkan untuk memahami bagaimana patogen menyerang inang dan menyebabkan infeksi, perlu dipahami dengan jelas terkait protein apa yang disandikan oleh patogen.
• Tragis, Bayi 28 Hari Tertular Virus Corona dari Penjenguk, Meninggal Setelah 12 Hari Dirawat
• Para Ilmuwan Klaim Virus Corona Muncul di Italia Sejak Desember 2019, Sebelum China
• Takut Tertular Virus Corona Via Jaringan 5G, Penduduk Desa di Bolivia Hancurkan 4 Tiang Komunikasi
“Bagaimana fungsinya, dan cara mereka berkontribusi terhadap virulensi," kata Marazzi.
Virus tidak dapat membangun protein sendiri, sehingga mereka perlu memberi instruksi untuk membangun protein dari sel inang mereka.
Diketahui virus melakukan ini melalui proses yang disebut cap-snatching, yang mana mereka akan memotong bagian akhir dari salah satu pesan penyandi protein sel sendiri.
Selanjutnya, memperpanjang urutan itu dengan salinan salah satu gen mereka, sehingga ini memberikan pesan hibrid untuk dibaca.
Selama beberapa dekade, kata Marazzi, para peneliti berpikir, saat tubuh menemukan sinyal untuk menerjemahkan pesan itu menjadi protein, ia membaca pesan yang hanya disediakan oleh virus. "Pekerjaan kami menunjukkan bahwa urutan gen pada inang tidak diam," jelas dia.
Para peneliti menunjukkan bahwa, karena virus membuat hibrida mRNA inang dengan gen mereka sendiri, virus (sNSVs) dapat menghasilkan pesan tambahan, kodon awal yang diturunkan dari inang. Hal ini memungkinkan untuk menerjemahkan protein yang sebelumnya tidak terduga dari urutan virus inang hibrida.