Luar Negeri
Mahathir Mohamad Sebut PM Malaysia Muhyiddin Yassin Pengkhianat, Tak Mau Bekerja Sama Lagi
Tapi, dia kecewa setelah Muhyiddin Yassin, yang menjadi PM Malaysia pada 1 Maret, memilih untuk bekerja sama dengan pihak yang mereka kalahkan.
Anwar berbeda pendapat.
Dia mengisyaratkan sudah waktunya Mahathir move on dan menilai dirinya sebagai calon PM yang tepat mewakili Pakatan.
Dalam wawancara dengan jurnalis Channel News Asia Melissa Goh, politisi berusia 72 tahun itu menyatakan transisi pendek akan membuat tugas PM Malaysia tak efektif.
Anwar menjelaskan ketika transisi itu diterapkan, setelah dua bulan publik akan bertanya kembali kapan Mahathir memenuhi janjinya atau apa yang terjadi kemudian.
"Apakah engkau akan punya kabinet yang sama ataukah berubah?
Enam bulan itu Anda tidak bisa fokus mereformasi semuanya," jelasnya.
Anggota parlemen dari Port Dickson itu jika terpilih sebagai PM berencana menawarkan kursi Menteri Senior atau Menteri Mentor kepada Mahathir.
Namun, Mahathir menyatakan akan menolak tawaran tersebut.
Mahathir menegaskan dia ingin jadi PM Malaysia untuk ketiga kalinya demi "memperbaiki" dugaan korupsi dari ketidakbecusan pemerintahan Muhyiddin dan pendahulunya Najib Razak.
• Datuk Mansyur Bertemu Pihak Kedubes RI di Kuala Lumpur, Bahas Pemulangan Warga Aceh di Malaysia
• Pratu Makbul Prajurit TNI yang Terluka Akibat Serangan Kelompok Bersenjata di Kongo Masih Dirawat
• Puluhan Pengguna Jalan Terjaring Razia Masker di Simpang Lima, Ini Permintaan Petugas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diminta Reuni dengan PM Malaysia, Mahathir Ogah Bekerja dengan Pengkhianat",