Update Corona Aceh
Kasus Positif Bertambah, Pemerintah Aceh Diminta Tidak Lengah Dalam Menanggulangi Penyebaran Corona
Ketua DPD Partai Golkar Aceh, TM Nurlif dan anggota DPRA dari Fraksi PNA, M Rizal Falevi Kirani meminta Pemerintah Aceh tidak lengah.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tren kasus penularan Covid-19 di Aceh dalam beberapa hari ini terus meningkat akibat adanya transmisi lokal. Hingga Jumat 926/6/2020) tercatat sudah 69 orang yang terinfeksi atau positif Covid-19, termasuk seorang bayi.
Untuk itu, Ketua DPD Partai Golkar Aceh, TM Nurlif dan anggota DPRA dari Fraksi PNA, M Rizal Falevi Kirani meminta Pemerintah Aceh tidak lengah dalam menanggulangi kasus ini.
Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk memperketat pemeriksaan di perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
• Setelah Cegat Mobil Ambulans, Keluarga Makamkan Jenazah Positif Corona Tanpa Protokol Covid-19
• Jumlah Positif Covid-19 di Aceh Jadi 69 Orang, Bertambah Tiga Kasus Hari Ini
• Aminullah: Masyarakat Harus Jujur untuk Memudahkan Tracing Covid-19
"Kami kembali mengimbau pemerintah, khususnya di perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara apakah di Singkil, Aceh Tenggara, Subulussalam, dan Aceh Tamiang, untuk bisa segera diperketat kembali orang yang keluar masuk ke Aceh," katanya.
Menurut Nurlif, apa yang hari ini terjadi di Aceh akibat mulai longgarnya penjagaan arus keluar masuk orang di perbatasan. Akibatnya, kini di Aceh sudah terjadi transmisi lokal dan itu memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan lainnya.
"Karena itu kita meminta kepada pemerintah dan gugus tugas di Aceh untuk kembali memperketat arus keluar masuk ke Aceh. Itu salah satu pencegahan yang menurut kami sangat efektif di samping penanganan yang dilakukan gugus tugas dan para dokter," ungkap dia.
• Wakil Ketua DPRA Hendra Budian Sebut BLT Tenangkan Warga Saat Darurat Covid-19, Ini Penjelasannya
• WHO Peringatkan Dunia Bakal Kekurangan Konsentrator Oksigen Saat Kasus Covid-19 Capai 10 Juta
• Ekonomi Melemah Saat Covid-19, Wali Santri Curhat Biaya Mondok
Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRA, M Rizal Falevi Kirani. Apabila pemerintah lengah dalam mengatasi peningkatan kasus, Falevi khawatir kasus ini akan terus meningkat. Sementara dari sisi persiapan, menurut Falevi, pemerintah tampak belum siap.
Falevi mengaku sudah jauh-jauh hari mengingatkan pemerintah memperketat perbatasan. Bila perlu tutup sementara jalur masuk Aceh untuk memutuskan mata rantai Covid-19. Selama ini
Aceh sangat aman dari Covid-19, tapi penularan mulai terjadi ketika orang dengan mudah keluar masuk Aceh.
"Jika pemerintah tidak ada tindakan tegas, lihatlah kasus ini akan terus meningkat. Kasus ini akan seperti bola salju. Ini yang kita takutkan, sementara persiapan kita masih kurang, jangan sampai kuburan massal benar-benar dibuka nantinya," ujar mantan aktivis itu.
Karena itu, Ketua Komisi V DPRA ini kembali mendesak Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menutup sementara jalur masuk Aceh.
Selain itu, ia juga meminta lokasi-lokasi transmisi lokal agar dilakukan isolasi mandiri dan memastikan segala kebutuhan warga terpenuhi.(*)