Citizen Reporter

Legitnya Kopi Kocok Lameue, Latte Khas Pidie

Lokasi ini hanya berjarak sekitar 15 menit dari Kota Sigli, atau sekitar dua jam lebih perjalanan dari Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.

Editor: Zaenal
Serambinews.com/Handover/Taufik Ar-Rifai
Kopiah Aceh, boh manok weng, dan leumang, di warkop boh manok weng di Lameu, Kecamatan Sakti, Pidie. 

Taufik Ar Rifai, warga Tangse yang kini bermukim di Banda Aceh, melaporkan dari Lameu Pidie

TERLETAK di ujung Pulau Sumatera, Aceh terkenal kaya akan sumber daya alamnya yang berlimpah.

Salah satunya lumbung kopi terbaik Nusantara.

Tanaman kopi tumbuh subur nan lebat di negeri Serambi Mekah tersebut.

Dari sinilah, aneka sajian si biji hitam ini dikemas dalam berbagai jenis dan rasa.

Contohnya di Desa Lameue, Kecamatan Sakti, Pidie yang menyajikan kopi kocok.

Di desa ini, kopi ini diracik dengan menggunakan kuning telur dari ayam kampung dan sedikit gula.

Hasilnya, semerbak wangi dan legitnya kopi kian terasa memanjakan lidah.

Lokasi ini hanya berjarak sekitar 15 menit dari Kota Sigli, atau sekitar dua jam lebih perjalanan dari Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.

Bila ingin ke lokasi, para pengunjung akan melewati hamparan persawahan warga yang membentang sejauh mata memandang.

Begitu halnya dengan suasana warung yang terlihat sederhana.

Dindingnya hanya berkonstruksi papan dan semipermanen serta tidak mempunyai papan nama.

Lama kelamaan, warung yang terletak di jantung pedesaan ini kian dikenal sebagai sajian kopi late khas Pidie tersebut.

Apalagi, legitnya kopi kocok bila dinikmati dengan lemang yang disajikan khusus di warung.

Membakar lemang (penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu) di kopi kocok Lameu, Kecamatan Sakti, Pidie.
Membakar lemang (penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu) di kopi kocok Lameu, Kecamatan Sakti, Pidie. (Serambinews.com/Handover/Taufik Ar-Rifai)

Pengunjung Boh Manok Weng Lameu Pidie Tetap Ramai, tak Terpengaruh Covid-19

Leumang, penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang.
Leumang, penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. (Serambinews.com/Handover/Taufik Ar-Rifai)

Iskandar, selaku pemilik warung menuturkan, sajian istimewa ini ternyata sudah tenar di era 1980-an.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved