Luar Negeri

Tambang Batu Giok di Myanmar Longsor, 162 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Masih Hilang

Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di tambang batu giok di Kota Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020) pagi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
FACEBOOK/Myanmar Fire Services Department
Tim penyelamat mengevakusi jasad para korban bencana tanah longsor di tambang batu giok di Kota Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020) pagi. 

SERAMBINEWS.COM – Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di tambang batu giok di Kota Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020) pagi.

Laporan media CNN menyebutkan sebanyak 162 orang tewas dan puluhan lainnya hilang.

Bencana tanah longsor itu dipicu oleh hujan lebat. 

Laporan media menyebutkan, pada saat terjadinya hujan lebat para penambang masih saja tetap bekerja.

Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengatakan 162 jasad telah ditemukan hingga kemarin malam.

Pada saat kejadian, 54 orang berhasil menyelamatkan diri dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Viral, Anak Terkejut Melihat Ibu Terbaring Berkain Putih, Disangka Meninggal, Rupanya Pakai Alat Ini

Latihan Militer di Perairan Sengketa, China Diprotes Vietnam, Filipina, hingga Pentagon

Hujan Es Disertai Angin Puting Beliung Landa Bener Meriah, Enam Rumah Warga Rusak

Puluhan Rumah di Ranto Seulamat Aceh Timur Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Seorang anggota parlemen setempat, Khin Maung Myint memperingatkan bahwa jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.

Namun hujan lebat yang masih mengguyur di wilayah itu membuat tim penyelamat menunda evakuasi korban sementara waktu.

Gambar-gambar dari halaman Facebook layanan pemadam kebakaran Myanmar menunjukkan tim penyelamat mengevakusi mayat dari lumpur.

Tim penyelamat membawa jasad-jasad itu ke atas permukaan batu yang curam yang tampaknya banjir.

"Para penambang giok dihantam gelombang lumpur yang melanda setelah hujan deras," tulis Departemen pemadam kebakaran negara itu di posting Facebook.

PBB Minta Tentara Myanmar Hentikan Pembantaian Etnis Rohingya

Badai Terjang Pulau Banyak, Atap Cold Storage Copot Diterbangkan Angin

22 Orang Tewas Akibat Topan Amphan Terjang Sebagian Banglsdesh dan India,

Rekaman yang dilaporkan dari insiden tersebut menunjukkan gelombang air yang mengalir melalui lubang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myanmar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan turut belasungkawa kepada para korban.

"Sangat sedih dengan hilangnya nyawa yang mengerikan akibat tanah longsor besar-besaran di lokasi penambangan di Kotapraja Hpakant di Negara Bagian Kachin pada pagi hari tanggal 2 Juni 2020," kata pernyataan itu.

Tanah longsor dan kecelakaan fatal lainnya sering terjadi di tambang batu giok di Myanmar.

Tambang itu terletak di daerah terpencil yang sering turun hujan.

Banyak tambang batu giok di negara itu tidak diatur oleh pemerintah (ilegal).

107 Warga India Tewas Disambar Petir, Waspadai Cuaca Ekstrem Termasuk di Aceh

Sebagian Aceh Diprediksi tak Hujan Hingga Dua Hari Kedepan, Ini Data BMKG

Neptunus dan Uranus, Planet Penghasil Hujan Berlian

Orang-orang yang bekerja sebagai penambang batu giok seringkali bekerja dalam kondisi berbahaya, tanpa dilengkapi alat keselamatan yang memadai.

Tahun lalu, lebih dari 50 pekerja tertimbun tanah longsor di tambang batu giok Kota Hpakant setelah sebuah kubangan runtuh.

Pada tahun 2015, setidaknya 113 orang tewas ketika bukit tailing dari tambang batu giok, juga di Hpakant, longsor sehingga menimpa gubuk para pekerja yang sedang tidur. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved