Kajian Islam
Bolehkah Berbohong Demi Kebaikan dan Mendamaikan Orang Berselisih? Ini Penjelasan Buya Yahya
Sebagian langsung menjustifikasi berbohong adalah munafik.Berbohong memang salah satu sifat yang harus ditinggalkan. Namun ada masanya bohong boleh
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Saya mempunyai teman dengan A dan B, selama ini mereka tidak saling menyukai, namun ketika bertemu si A sama menyampaikan si B sebenarnya baik dengan si B juga saya ketemu menyampaikan si A baik padahal saya berbohong itu bagaimana Buya ?
• Apakah Mahar Pernikahan Boleh Dipakai Bersama? Ini Jawaban Buya Yahya
• Benarkah Tidak Isbal Hukumnya Haram dan Mendapat Dosa? Simak Penjelasan Buya Yahya
Berikut ini jawaban Buya Yahya seperti dalam video.
Bolehkah bohong dengan kebaikan? Ada beberapa kebohongan yang diperkenankan untuk jadi juru damai.
Gak titip salam kita bilang titip salam, tapi mainnya cantik agar mereka tidak tahu kita berbohong jadi kita kemas dengan cerita.
Tapi kalau kita bilang langsung titip salah berarti kita bohong.
Jadi intinya berbohong untuk mendamaikan adalah boleh dengan catatan di balik kebohongannya adalah tidak ada kemudaratan sama sekali, yang mudarat apa?
Misalnya begini bohong si A tu kayaknya sama Anda masyaallah baik, kemarin itu mau ngirim duit tiga juta pada Anda, akhirnya tiga jutanya yang dicari, ini gak ada bohongnya ketahuan nanti.
Jadi berbohong untuk mendamaikan orang adalah tidak ada mudharatnya nanti,
Jadi dengan cara yang manis yang cantik dan itu adalah damai,
Jadi diperkenankan boleh seperti itu, ada beberapa bohong yang diperkenankan demi kemaslahatan.
Demikian jawaban Buya Yahya seperti pada video, berbohong demi mendamaikan orang yang berselisih dikatakan diperkenankan.
Namun, harus melihat mudharatnya juga.
Berbohong demi mendamaikan orang berselisih termasuk dalam berbohong yang diperkenankan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Bolehkah Mengganti Nama Anak dan Perlukah Syukuran, Ini Penjelasan Buya Yahya
• Masuk Masjid Ketika Azan, Berdiri, Kerjakan Shalat atau Duduk? Ini Penjelasa Buya Yahya
• Puasa Syawal, Haruskah dilakukan Secara Berurutan Selama 6 Hari ? Berikut Penjelasan Buya Yahya