Opini

Pandemi dan Habituasi  

Salah satu cara terampuh dalam membentuk kebiasaan (habituasi) baru adalah dengan melakukannya secara terus-menerus

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pandemi dan Habituasi   
IST
Dr. Kahlil Muchtar, S.T., M.Eng., Ketua Pusat Riset Telematika Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia dan Peneliti Kecerdasan Buatan (AI) Nasional

Di lingkungan Universitas Syiah Kuala, beberapa yang telah saya sebutkan di atas telah memiliki wadahnya masing-masing. Bagi para dosen, telah dibuka pengabdian kepada masyarakat yang sifatnya tematik (Covid-19), yang seyogyanya menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pengabdian ini bisa berupa produk maupun yang sifatnya jasa. Selain itu, penelitian yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 pun didukung secara penuh.

Tidak hanya dosen, mahasiswa pun diberikan keluangan untuk melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik yang diharapkan bisa melihat dan menawarkan solusi riil di masyarakat tempat mereka melaksanakan KKN. Tidak hanya itu, wadah berkreasi dengan memanfaatkan teknologi pun dibuka seluas-luasnya, baik ketersediaan alat dan layanan yang kini telah berbasis komputasi awan (cloud computing).

Oleh karena itu, sudah selayaknya kebijakan, ketersediaan fasilitas, dan keingingan berkreasi menjadi tiga (3) modal dasar bagi kita untuk membangun kebiasaan baru baik yang memiliki manfaat untuk pribadi, maupun memiliki manfaat yang lebih luas untuk masyarakat. Benar pandemi memberikan kemungkinan untuk kita mengeluh dan menggerutu, tetapi apakah itu akan memberi dampak positif bagi bangsa dan agama? Jika tidak, mari bersama-sama berkreasi dan membentuk habituasi baru.

Ini selaras dengan penelitian yang ada bahwa kebiasaan yang positif akan menghasilkan pikiran yang prima dan produktif. Yang menurut Dr. Ibrahim Elfiky, pikiran yang prima ini juga akan mempengaruhi fisik, perasaan, sikap, hasil, citra diri, dan harga diri setiap individu. Berpikir positif adalah sumber kekuatan dan kebebasan. Disebut sumber kekuatan karena ia membantu kita memikirkan solusi sampai mendapatkannya.

Dengan begitu kita bertambah mahir, percaya dan kuat. Disebut sumber kebebasan karena dengan berpikir positif akan membebaskan kita dari penderitaan dan kungkungan pikiran negatif serta pengaruhnya pada fisik. Saya menutup tulisan saya dengan sebuah pesan inspiratif dari Aristoteles, "Semua bunga esok hari ada dalam benih hari ini, semua hasil esok hari ada dalam pikiran hari ini".

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved