Berita Internasional

Ciut Berperang Melawan Amerika Serikat, Cina Memilih Berdamai dan Tawarkan ‘Bocoran’ Soal Covid-19

Kedua negara sempat terlibat cekcok mulai dari sengketa Laut Cina Selatan hingga penanganana Covid-19

Editor: Ibrahim Aji

Kedua negara sempat terlibat cekcok mulai dari sengketa Laut Cina Selatan hingga penanganana Covid-19

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Hubungan antara Cina dengan Amerika Serikat terus memburuk dari tahun ke tahun.

Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara sempat terlibat cekcok mulai dari sengketa Laut Cina Selatan hingga penanganana Covid-19.

Namun, di balik ketegangan kedua negara, sebuah kabar mengejutkan muncul.

Menurur 24h.com.vn, Jumat (10/7/20), Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyerukan pemulihan hubungan Beijing dan Washington.

Dia menyebutkan, kedua negara menghadapi tantangan terbesar sejak pembentukan hubungan diplomatik resmi pada tahun 1979.

Wang menjadi pejabat tinggi Cina dalam beberapa bulan terakhir untuk menyampaikan pesan positif mengenai hubungan bilateral.

Cina menyatakan tidak berniat menantang atau menanti konflik dengan Amerika Serikat.

Seorang Ibu Ngamuk di Pernikahan Putrinya dan Gagalkan Prosesi Ijab Kabul, Ternyata Ini Penyebabnya

"Kebijakan Cina tentang AS belum berubah, kami masih bersedia memupuk hubungan AS-Cina dngan niat baik dan ketulusan," ujar Wang.

Dia menegaskan, hubungan AS-Cina adalah salah satu hubungan bilateral paling penting di dunia.

Menteri itu menegaskan kedua negara memerlukan dialog untuk menghindari perhitungan yang salah dengan Cina.

Cina menyatakan siap bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menunjukkan rasa hormat.

Penyataan ini muncul tak lama setelah Wang meminta mengintensifkan kerja sama Washington-Beijing.

Alih-alih bermusuhan, Cina menawarkan kerja sama untuk melawan pandemi infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh Covid-19.

Panther Tabrak Scoopy, Seorang Wanita Warga Kuala Pesisir Nagan Raya Meninggal Dunia

Wang menegaskan, Cina akan bersedia memberi bocoran pengalamannya dalam mencegah Covid-19 dan mengembangkan vaksin dengan Amerika Serikat.

Sebelumnya dua ekonomi terbesar di dunia ini mulai meningkatkan ketegangan sekitar dua tahun sejak sebelum pemerintah Donald Trump menaikkan tarif miliaran dollar untuk barang-barang Cina.

Konflik lain juga terjadi seperti pengembangan teknologi, yang membuat hubungan keduanya amburadul.

Sementara itu, di sisi lain, Amerika melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo justru memberikan pendapat bertentangan.

Dia menekankan, dunia tidak seharusnya membiarkan Cina terus berbuat semena-mena terus melakukan klaim di sana-sini.

Wanita yang Ngaku Yahudi dan Lempar Al-Quran Jadi Tersangka, Kesal Dituduh Laporkan Tetangga Berjudi

Cina sendiri saat ini dikecam dunia karena aksi klaim sepihaknya pada beberapa daerah, seperti Laut Cina Selatan, Kepulauan Natuna, Lambah Galwan, Suaka Margastwa Sekteng, dan Kepulauan Senkaku.

Beijing dikecam karena melakukan klaim sepihak, hal ini membuat banyak negara geram.

"Dunia seharusnya tidak mengizinkan dan membiarkan intimidasi ini terjadi, juga tidak boleh dibiarkan berlanjut," jelas Mike Pompeo.

Sementara itu, kelompok 14 anggota parlemen Amerika yang dipimpin oleh Anggota Kongres Jared Golden mengajukan "RUU mencegah Cina menyalahgunakan Covid-19"

Meminta Direktur Intelijen Nasional (DNI) untuk menentukan dan menganalisis upaya Beijing memanfaatkan Covid-19.

Untuk mencapainya DNI diminta memberikan informasi yang diperlukan bagi pembuat kebijakan untuk berurusan dengan Cina ketika dibutuhkan, dan melapor pada Kongres AS dalam 90 hari.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Digadang Bakal Bentrok Besar dengan Amerika, China Mendadak Melunak Ingin Berdamai dengan Amerika Sambil Tawarkan 'Bocoran' Ini Soal Covid-19"

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved