Berita Pidie
Kisah Pilu Guru Kontrak di Pedalaman Geumpang Pidie, Harus Melintasi Jalan Berbatu & Mendaki
Untuk sampai ke SD tersebut, Nurasiah setiap hari harus menempuh 12 Km perjalanan dengan sepeda motor (sepmor) selama satu jam lebih.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
" Tahun 2013, saya disarankan Dinas Sosial Pidie dan Dinas Pendidikan Pidie untuk dialihkan kontrak ke SD transmigrasi lokal di Geumpang," jelasnya.
Menurutnya, mengajar di kawasan pegunungan Geumpang cukup lelah dengan kondisi jalan yang sangat terjal.
Tapi, kelelahan dirasakan Nurasiah mampu terusir anak didiknya yang menyambutnya ceria saat tiba di SD.
Nurasiah harus mendaki 26 titik jalan yang mendaki.
" Tiga titik kondisi mendakinya sangat terjal. Sehingga rem cakram sepmor sering patah.
Sudah empat kali rem cakram sepmor dinas itu patah," jelas Nurasiah yang sesekali tertawa lepas.
Imum Mukim Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Nyak Cut, kepada Serambinews.com, Sabtu (18/7/2020) mengungkapkan, dirinya sangat salut perjuangan Nurasiah sebagai guru kontrak yang pergi mengajar harus melintasi jalan mendaki dan penuh kerikil menghiasi badan jalan.
Namun, Nurasiah tetap bersemangat menjalaninya.
Kata Nyak Cut, Nurasiah juga pandai membuat kue. Sehingga jika adanya order, Nurasiah bersama suami harus begadang malam untuk membuat kue.
" Kita berharap pemerintah harus peduli dengan Nurasiah sebagai guru kontrak yang memiliki nyali tinggi tempuh perjalanan 12 kilo dengan medan jalan tidak bagus," jelasnya. (*)