Berita Luar Negeri
Kisah Gadis Palestina Samah Jaradat Dalam Sel Tahanan Israel, Merasa Seperti Berada di Kuburan
Kepedihan demi kepedihan dirasakan gadis Palestina ketika tentara Israel mendatangi kediamannya di Ramalah, Palestina.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
“Lampu terus dinyalakan sepanjang waktu. Makanannya sangat tidak enak, dan para interogator tidak mengizinkan saya untuk mandi," tutur dia.
Sel bau di bawah tanah
Satu-satunya perabot di dalam sel adalah kasur cokelat gelap yang kotor tanpa alas atau bantal.
“Toilet dan kamar mandi ada di dalam sel. Air yang terkontaminasi membanjiri seluruh sel, membuatnya berbau tidak sedap," kata Jaradat.
Waktunya selama 22 hari di pusat interogasi Moskobiyeh dihabiskan dengan berdiam diri di sel dan menghadapi sesi interogasi yang panjang.
• Diduga Akibat Berebut Layangan, Dua Pria Dewasa Terlibat Baku Hantam Hingga Timbul Keributan
“Mereka mengancam bahwa saya akan tinggal di sel selamanya. Saya mendengarkan teriakan teman-teman saya yang menjadi sasaran penyiksaan fisik.
Mereka ditampar, dipukuli dan kepala mereka dibanting ke dinding oleh para interogator,” ungkap dia.
Jaradat mengatakan dia merasa seperti berada di kuburan. Sel-sel itu berada di bawah tanah, sepenuhnya terisolasi tanpa ada orang di sekitar.
“Para advokat dan organisasi kemanusiaan tidak diizinkan mengunjungi saya selama di sel.
Saya hadir di pengadilan beberapa kali tanpa kuasa hukum,” ujar dia.
Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, 42 wanita Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.
Tiga dari mereka berada di pusat interogasi Moskobiyeh dan menjalani interogasi yang kasar dan kurungan isolasi. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Palestina Perpanjang Lockdown Tepi Barat, Israel Darurat Virus Corona
• Semena-mena Terhadap Palestina, Ternyata Tentara Israel Tak Jarang Dipecundangi TNI
• Isi Petisi Bersama Berbagai Negara Menentang Aneksasi Israel atas Palestina, Diluncur Parlemen RI