Luar Negeri

Sekjen PBB Tuduh Dunia Abaikan Keadilan, Kepalsuan dan Kebohongan Ada Dimana-mana

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, Sabtu (18/7/2020) menuduh kekuatan dunia mengabaikan keadilan dan ketidaksetaraan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MICHAEL TEWELDE
Sekjen PBB, Antonio Guterres menggelar konferensi virtual tentang krisis pangan dan penyebaran virus Corona di markas Persatuan Afrika di Addis Abbas, Ethiopia pada 8 Februari 2020. 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, menuduh kekuatan dunia mengabaikan keadilan dan ketidaksetaraan.

Dia menyatakan pandemi virus Corona akan menciptakan peluang generasi baru untuk membangun dunia lebih adil dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikannya dalam kuliah tahunan untuk Nelson Mandela Foundation melalui internet, Sabtu (18/7/2020) .

Guterres mendorong apa yang disebut Kesepakatan Global Baru untuk memastikan kekuasaan, kekayaan, dan peluang dibagikan secara lebih luas dan adil secara global.

"Negara-negara yang muncul lebih dari tujuh dekade lalu menolak merenungkan reformasi.” katanya.

Padahal, katanya, hal itu diperlukan untuk mengubah hubungan kekuasaan di lembaga-lembaga internasional.

"Komposisi dan hak suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dewan sistem Bretton Woods adalah contohnya.”

"Ketimpangan dimulai di atas, di lembaga-lembaga global.”

Gutteres mengatakan untuk mengatasi ketidaksetaraan harus dimulai dengan mereformasi mereka.

PBB Penuhi Permintaan Pakistan, Puluhan Juta Dolar AS Diberikan untuk Info Nama-nama Teroris

PBB Peringatkan Dunia, Penyebaran Virus Corona Buka Peluang Baru Teroris

PBB Pecat Dua Staf Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata, Terlibat Asusila dengan Wanita Israel

Dia mengatakan pandemi seperti ‘sinar-X’, dimana patah tulang pada kerangka masyarakat yang telah dibangun selama ini.

"Hal ini mengungkap kepalsuan dan kebohongan ada di mana-mana,”

Dikatakan, pasar bebas seharusnya dapat memberikan layanan kesehatan untuk seluruh umat manusia.

Ditambahkan fiksi bahwa pekerjaan perawatan yang tidak dibayar tidak bekerja.

Kemudian, khayalan hidup di dunia pasca-rasis dan mitos berada di perahu yang sama, "kata Guterres.

"Kita semua mengambang di laut yang sama.”

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved