Jokowi Sebut Keadaan Sangat Sulit, Namun Mulai Optimis Kondisi Perekonomian Terkini
Jokowi senang ada perkembangan yang positif pada data ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah tingkat daya beli masyarakat.
Meski demikian, Jokowi optimistis perihal kondisi perekonomian terkini. Rasa optimistis itu muncul setelah ia membaca data perkembangan ekonomi, baik global maupun domestik setiap pagi. Angka-angka dalam data itu bahkan menjadi menu sarapannya setiap hari di tengah pandemi virus corona.
"Setiap pagi saya dapat angka-angka. Setiap pagi sarapannya angka-angka. Kalau bapak ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari," ucap Jokowi.
Meski angka menjadi menu sarapannya, Jokowi senang ada perkembangan yang positif pada data ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah tingkat daya beli masyarakat.
• World Bank Prediksi Indonesia Jadi Negara Dengan Perekonomian Terbesar Ke-5 di Dunia
"Saya senang sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik artinya mungkin ada peredaran uang di (kelas menengah) bawah karena ada bantuan langsung tunai (BLT) desa, bansos tunai, dan bansos sembako," papar Jokowi.
Selain konsumsi masyarakat, aktivitas ekspor Juli 2020 juga mulai merangkak. Jokowi mengklaim angkanya sudah terlihat lebih tinggi dibandingkan posisi Mei dan Juni 2020. "Saya lihat aktivitas ekspor trennya naik dibandingkan Mei dan Juni 2020. Momentum-momentum ini jangan dilewatkan," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah punya waktu memperbaiki ekonomi yang terpuruk akibat pandemi virus corona ini pada kuartal III 2020. Bila ekonomi berhasil positif pada periode tersebut, maka akan mudah bagi pemerintah menggenjotnya lebih tinggi pada kuartal IV 2020 dan tahun depan.
"Hanya punya waktu pada Juli, Agustus, dan September 2020. Kalau bisa mengungkit ini Insya Allah kuartal IV 2020 lebih mudah, tahun depan lebih mudah," jelas Jokowi.(tribun network/fik/dod)