Breaking News

PKS Abdya

Pospera Dukung Pemkab Abdya Beri Izin untuk Swasta Bangun Pabrik Kelapa Sawit

Terlebih, katanya, birokrasi pemerintah Aceh yang sangat rumit, sementara kebutuhan di lapangan sangat mendesak, maka tidak salah jika pihak swasta se

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Gedung PKS Abdya di Desa Lhok Gayo, Babahrot dibangun tahun 2010, dan pembangunnya terhenti sejak 2011 terlantar hingga akhir Juni 2019. Padahal, keberadaan pabrik CPO tersebut sangat dibutuhkan para petani untuk menampung TBS sawit yang selama ini dijual ke PKS Kabupaten Nagan Raya. 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Posko Perjuangan Rakyat Kabupaten Aceh Barat Daya (Pospera Abdya) mendukung langkah Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH yang membuka diri kepada pengusaha atau pihak swasta untuk mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bumoe Sigupai.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPC Pospera Abdya Harmansyah menyikapi pernyataan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim dalam rapat paripurna setelah mengambil keputusan untuk melupakan lanjutan pembangunan PKS lokasi Desa Lhok Gayo.

"Kita sangat setuju dan mendukung upaya Pak Bupati, yang sudah membuka diri untuk pengusaha mendirikan PKS swasta di Abdya," ujar Harmansyah.

Menurutnya, lambannya proses hibah bangunan PKS dari provinsi yang saat ini terhambat di tingkat DPRA, dan melihat kebutuhan akan hadirnya PKS di Abdya adalah sebuah harapan, maka sikap pemerintah Abdya memberikan izin kepada swasta mendirikan PKS adalah langkah yang tepat.

"Memang kita berharap akan kehadiran PKS milik pemerintah, namun jika ternyata prosesnya berbelit, menurut saya swasta adalah solusi," tegasnya.

Terlebih, katanya, birokrasi pemerintah Aceh yang sangat rumit, sementara kebutuhan di lapangan sangat mendesak, maka tidak salah jika pihak swasta segera diberi izin, untuk berinvestasi di Abdya guna membangun PKS.

Berpura-pura Beri Bantuan, Pria Bermasker Rampok Pasutri di Aceh Utara

Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Prabowo, Ini 4 Kecanggihannya, Punya Sensor Tak Tertandingi

Polisi Malaysia Bongkar Sindikat Penyelundupan Migran, Transit Ditengah Laut, Ada dari Indonesia

"Kita ketahui, luas lahan perkebunan produktif di Abdya mencapai 18.000 Ha lebih, itu yang tercatat, lain yang tidak tercatat yang tanam keliling rumah dan sebagainya," ungkapnya.

Dari 18.000 Ha lahan yang produktif itu, tambahnya, jika setiap hektare menghasil 1,5 - 2 ton Tanda Buah Segar (TBS), maka jika dikali 18.000 Ha, berarti setiap bulan produksi mencapai 54.000 hingga 72.000 ton TBS.

"Bila dibagi dengan 30 hari, maka setiap hari produksi TBS Abdya mencapai 1.800 - 2.400 ton TBS setiap hari, itu baru dari luas lahan yang tercatat, belum lagi lahan yang tidak tercatat. Dengan produksi sebanyak itu, maka di Abdya bisa dibangun tiga PKS," paparnya.

Jika PKS sudah ada di Abdya, sebutnya, maka petani dari sisi ongkos pengangkutan bisa lebih murah Rp 100 per kilo, selisih dari ongkos angkut selama ini saja dapat meningkatkan pendapatan petani.

"Itu kita hitung baru dari sisi selisih ongkos angkut, belum lagi dari sisi selisih peningkatan harga. Oleh karena itu, kehadiran PKS sangat penting," cetusnya.

Bukan saja itu, katanya, dengan kahadiran PKS Abdya, juga akan mendapatkan sumber PAD, sehingga tidak ada alasan menunda kehadiran PKS di bumo brueh sigupai.

"Sikap Bupati Abdya membuka kran untuk kehadiran PKS, bagi swasta saya kira, saat ini sudah tepat, bagi petani itu yang penting ada PKS. Saya kira, saatnya Abdya memiliki PKS guna merespon kegalauan petani sawit selama ini," terangnya.

Namun demikian, ia berharap bahwa pemerintah Aceh memiliki prinsip yang jelas. Kalau tidak mau menghibah gedung, lanjutnya, maka minta hibah tanah ke Pemerintah Abdya, sehingga anak cucu di Abdya tidak menjadikan gedung tua bangunan PKS itu sebagai bangunan tua yang tak bermanfaat.

"Jika dua pilihan itu tidak segera dilakukan, maka sungguh sayang jika bangunan bernilai miliaran rupiah harus usang, akibat keegoan dan ketidakjelasan sikap para elite kita," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved