Remaja Ini Tewas Tertabrak Kereta Api, Sering Ucap Ingin Hidup Bersama Ibunya yang Baru Meninggal

Kayden memutuskan pergi bersama ibunya, dan hanya ingin kembali ke pelukan ibunya

SERAMBINEWS.COM - Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun tewas tertabrak kereta api di Colchester, Essex, Inggris.

Melansir dari Daily Star (28/7/2020), Remaja laki-laki ini bernama Kayden Cantlow, ia ditemukan meninggal dunia setelah tiga hari peringatan ibunya meninggal dunia karena kanker. 

Remaja yang masih bersekolah ini sebelumnya sering mengatakan 'ingin bersama ibunya lagi'

Kayden Cantlow ditemukan meninggal setelah melewati penghalang kereta api.

Karena kejadian ini keluarganya menjaga daerah tersebut dan memasang tanda untuk mengenang kematian Kayden dan ibunya Michelle.

• Lanal Lhokseumawe Uji Terampil Personel Glagaspur di Markas Komando, Ini Tujuannya

• Jadi Incaran Polisi, 7 Jenis Pelat Nomor Ini Menyalahi Aturan, Jika Kedapatan Bisa Denda Rp 500 Ribu

• Pasca Jalani Operasi, Madura United Pantau Kondisi Zulfiandi

Kakak Kayden, Francis berusia 17 tahun, melakukan kampanye agar orang-orang bisa terbuka dan bisa mengutarakan yang dirasakan dan tentang kesehatan mental.

Kayden adalah seorang pelajar di The Gilberd School di Colchester, Inggris.

Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, Ia memiliki lima orang kakak, yakni Alex (26), Jordan (22), Nathan (18), Francis (17) dan kakak perempuan Sapphire (15).

Francis menjelaskan adiknya paling kecil selalu merindukan ibu dan selalu ingin hidup bersama ibu lagi.

"Dia selalu menjadi anak mami, ia hanya ingin bisa bersama ibu lagi," katanya.

"Kami telah berbicara dengan orang-orang di The Gilberd School dan mencari rekaman-rekaman video tentang Kayden, beberapa video terlihat Kayden tertawa bersama teman-temannya," tambahnya.

Kayden tidak mengalami perundungan atau diganggu, Kayden tidak mengalami apapun di luar rumah.

• Sembelih Kurban Bisa di RPH

• Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Simak Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Ied

"Kayden remaja pendiam tapi selalu berusaha tersenyum," jelas kakak laki-laki.

"Dia melewati penghalang sehingga mendekati kereta api, saya harus memperbaikinya," tambah Francis.

"Jika saya bisa memperbaikinya, maka akan berusaha membuatnya lebih aman,

Saya juga ingin orang-orang bisa berbicara mengenai kesehatan mental mereka.

Laki-laki cenderung memendam sendiri masalahnya, itulah yang dihadapi Kayden.

jika kamu memendam masalah dan berusaha menutupinya, maka akhirnya kamu akan stres dan depresi.

Kamu tidak perlu memendam masalah sendiri, karena kamu akan stres," ungkap Francis.

Ayah Kayden, Vinny (49) mengatakan tidak ada yang tahu kesalahan apa yang terjadi pada hari kematian Kayden.

"Dia anak pendiam tapi selalu tersenyum," jelas Vinny.

"Kayden memutuskan pergi bersama ibunya, dan hanya ingin kembali ke pelukan ibunya," tambahnya.

"Kami hanya bisa bermuram durja, kami tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa membantunya," katanya.

"Jika seseorang merasa tidak stabil, seseorang bisa mengajak berbicara dan membuat perubahan pada mereka.

• Pantau Lokasi Banjir, Bupati Aceh Singkil Instruksikan Percepat Pembangunan Jembatan Srikayu

Inilah yang selalu diinginkan Kayden, dia selalu menjadi orang baik dan suka membantu.

Beberapa hari setelah kematian Kayden, Vinny mengunggah foto istrinya Michelle.

Ia menuliskan kata-kata kerinduannya pada sang istri.

"Hari ini adalah hari pertama peringatan kematian istriku yang cantik Michelle.

Tidak ada satu hari pun berlalu aku tidak memikirkannya atau tidak membicarakannya. Dia selalu dalam pikiranku dan cintaku masih seperti dahulu.

Aku sangat merindukanmu dan kuharap hal itu membuatmu bangga, aku sangat mencintaimu. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

• RSUD Nagan Raya Rawat Seorang Pasien Reaktif Rapid Test, Dilanjut Tes Swab Covid-19

• Gara-gara Tegur Penumpang Bus Pakai Masker di Bawah Dagu, Pria Ini Digigit Dadanya

• Saksi yang Bonyok Dianiaya 9 Oknum Polisi Jalani Pemeriksaan di Polda Sumut, Begini Kondisinya Kini