Berita Luar Negeri
Minta Izin Pada Ibu Beli Perlengkapan Idul Adha, Dua Gadis Tewas Tertabrak Pengemudi Mabuk
Pengemudi mabuk menyebabkan dua gadis kehilangan nyawanya di Kilometer 5 Jalan Sialang, Tangkak, Malaysia.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pengemudi mabuk menyebabkan dua gadis kehilangan nyawanya di Kilometer 5 Jalan Sialang, Tangkak, Malaysia.
Ibu dari gadis korban kecelakaan di Kilometer 5 Jalan Sialang, Tangkak, Johor, Malaysia sedih karena belum sempat berpesan hati-hati sebelum berkendara motor pada anak gadisnya.
Melansir dari Sinar Harian (2/8/2020), kejadian menewaskan anak gadisnya itu sehari sebelum Hari Raya Idul Adha 1441 H.
Insiden sehari sebelum Idul Adha 1441 H tersebut, menewaskan dua korban jiwa, yakni Siti Nur Syahira Yazid (19) dan Nur Syaza Nadihra Md Selan (22).
Ibu dari Siti Nur Syahira, Salmi Mustafa (52) menjelaskan sebelum kejadian, anaknya keluar bersama saudaranya Nur Syaza untuk membeli beberapa barang kebutuhan Idul Adha di Bandar Tangkak, Malaysia.
• Dokter Dijuluki Dr Death, Karena Bunuh dan Buang Mayat ke Sungai Ada Buaya, Jual Organ Korban
• Agar Anak Bisa Ikut Belajar Online, Ibu Jual Perhiasan Pernikahan untuk Beli TV
• Seorang Pria Terjatuh dari Lantai Empat Saat Membuat Konten Video TikTok, Kini Kondisinya Kritis
Sebelum pergi ia sedang sibuk mempersiapkan makanan kebutuhan Idul Adha, sebelum memberitahukan pada dirinya meminta izin untuk keluar beli barang keperluan Idul Adha.
"Suaranya meminta izin untuk keluar masih terngiang-ngiang di telinga saya. Kata dia 'Umi kakak mau keluar sebentar' sebelum ia pergi dengan motor," jelasnya
"Sekarang saya masih menyesal karena tidak sempat berpesan pada dirinya agar hati-hati," katanya.
Penjelasan ibu dari Siti Nur Syahira, anaknya bersama Nur Syaza seperti anak kembar, karena sejak kecil sudah selalu bersama dan berdua.
Mereka berdua sering pergi kemana-mana berdua dan jika pulang libur pendidikan, selalu menghabiskan waktu berdua.
Siti Nur Syahira adalah pelajar tingkat 6 di Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Dato 'Bendahara.
Siti Nur Syahira telah berencana membuka usaha bersama sepupunya, Nur Syaza pelajar Politeknik Merlimau Melaka, namun rencana tersebut ternyata gagal karena kematian telah mendahului.
• Tak Tahan Prilaku Menyimpang Seks Sang Suami, Seorang Wanita Ajak Dua Kerabat Bunuh Suaminya
• Pasien Positif Covid-19 Dimakamkan Warga, Tim Gugus Tugas Nagan Telusuri Warga Kontak dengan Jenazah
"Anak saya adalah tipe orang yang ceria dan peramah, kepergiannya membuat keluarga kami merasa begitu kehilangan, apalagi dia adalah harapan bagi dua adiknya setelah kepergian ayah mereka meninggal," katanya.
Sementara ayah dari Nur Syaza, Md Selan Sarip (55), berujar dirinya telah ikhlas dan rela atas kepergian sang anak dengan cara demikian.
Namun ia menginginkan pelaku yang menyebabkan kematian anaknya dihukum setimpal, karena menghilangkan dua nyawa sekaligus.
Semakin menyayat hatinya karena anaknya telah berencana melanjutkan pendidikan, namun semua tidak tercapai.
"Walau anak-anak kami tidak akan kembali lagi, saya minta pengemudi itu dihukum setimpal atas perbuatannya," ungkapnya.
"Kalau bisa saya tidak ingin mengingat lagi kejadian itu, karena terlalu sedih bagi saya kehilangan seorang putri dan saya menyerahkan semua pada pihak kepolisian untuk proses hukum," tambahnya.
• Tindak Lanjut Instruksi Plt Gubernur, Bupati Aceh Singkil Cek Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD
Pada kejadian (30/7/2020) sore, pengendara motor Siti Nur Syahira dan sepupunya, Nur Syaza Nadihra, 22, meninggal dunia.
Mereka berdua tertabrak dan terlempar tiga meter dari motor.
Insiden itu diduga kuat karena pengemudi mobil mengemudi dalam keadaan mabuk, sehingga menabrak kedua gadis yang ingin membeli perlengkapan Idul Adha. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Hidupkan Semangat Berkurban di Tengah Pandemi, BEJO Sujamer Gandeng LAZISMU dan LAZISNU
• Kasus Temuan Mayat di Kebun, Polisi Masih Periksa Saksi
• 17 Warga Aceh Selatan Positif Corona, 13 Sedang Diisolasi, 3 Sembuh, 1 Meninggal dunia