Data Nasabah Kreditplus Diduga Bocor, Dijual Bebas di Internet Sejak 16 Juli 2020

Dari laporan tersebut ada sekitar 890.000 lebih data nasabar Kreditplus yang diduga bocor.

Editor: Amirullah
BBC
Ilustrasi 

“Masalah utama di tanah air belum ada UU yang memaksa para penyedia jasa sistem elektronik ini untuk mengamankan dengan maksimal data masyarakat yang dihimpunnya.

Sehingga data yang seharusnya semua dienkripsi, masih bisa dilihat dengan mata telanjang,” kata Pratama dikutip dari KompasTekno, Selasa (4/8/2020)

Ia pun meminta pemerintah mempercepat pembahasan RUU Perlincungan Data Pribadi.

Supaya kasus kebocoran data seperti ini dapat diusut secara tuntad dan menjamin keamanan data pribadi masyarakat.

Terkait kebocoran data sendiri, Pratama mengimbau pengguna untuk selalu waspada dan mengamankan akun dengan segala fitur keamanan yang tersedia.

Baca: Pengguna Curiga Data Dijual Karena Sering Dapat SMS dari Nomor Tak Dikenal, Ini Tanggapan Telkomsel

Baca: Hacker Klaim Retas KPU dan Bocorkan 2,4 Juta Data Penduduk Indonesia: Bakal Sebar 200 Juta Data Lain

“Sebelum pemilik layanan bisa mengamankan data pribadi penggunanya, kita juga harus bisa mengamankan data pribadi kita sendiri.

Misalnya yang buat password yang baik dan kuat, aktifkan two factor authentication," ujar Pratama.

Ia juga mengimbau pengguna untuk selalu memasang anti virus di perangkat masing-masing, serta menghindari penggunaan Wi-Fi gratisan (public), dan waspasa ketika membuka tautan yang mencurigakan.

(Tribunnewswiki.com/SO/Kompas.com/ Bill Clinten)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Lagi! Data Nasabah Kreditplus Diduga Bocor dan Dijual di Internet Sejak 16 Juli 2020

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved