Luar Negeri
Umat Hindu Bangun Kuil di Atas Bekas Masjid yang Dihancurkan Garis Keras Hindu di India
Dominasi kaum Mahabrata di India tetap tak terbendung. Keinginan umat Hindu membangun kuil di atas bekas masjid yang dihancurkan mereka terus berjalan
"Kami akan membuka rekening bank dan meminta orang untuk menyumbang pembangunan masjid."
Faruqi tidak memberikan kerangka waktu untuk membangun masjid baru.
Kelompok-kelompok komunitas Muslim belum tampil mendukung proyek tersebut.
Garis-garis keras Hindu mulai mempersiapkan kuil baru pada 1990-an.
Balok-balok besar dari batu-batu besar berukir menampilkan mitologi Hindu siap untuk dipasang saat pekerjaan konstruksi dimulai.
Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 3,5 tahun.
Zafaryab Jilani, yang mewakili Dewan Hukum Personal Muslim Seluruh India, mengatakan komunitas Muslim tidak puas dengan putusan Mahkamah Agung.
Tetapi, mereka akan menghormati keputusan tersebut dan tidak memprotes pembangunan kuil.
Saeed Naqvi, seorang analis politik, tidak mengharapkan masalah antara umat Hindu dan Muslim terkait masalah ini.
"Muslim sendiri telah belajar pelajaran sulit bahwa jika mereka menentang masalah ini, itu hanya membantu Hindutva (ideologi Hindu)," katanya.
Beberapa penulis Muslim terkemuka, akademisi dan aktivis, yang tidak ingin diidentifikasi, menolak untuk membahas masalah ini.
Tetapi beberapa orang menyatakan ketakutan bahwa kuil baru itu bisa memberanikan nasionalis Hindu untuk menargetkan dua masjid lainnya di Uttar Pradesh.
"Pemerintah Modi harus meyakinkan Muslim bahwa Hindu tidak akan meminta pembangunan kuil di Varanasi dan Mathura.”
“setelah menghancurkan masjid yang ada di sana," kata Iqbal Ansari, yang berperkara utama dalam kasus Mahkamah Agung.
Masjid Gyanvapi di kota Uttar Pradesh Varanasi berada di kompleks kuil Kashi Vishwanath yang didedikasikan untuk Dewa Siwa.
Di Mathura, kota lain di negara bagian itu, masjid Shahi Idgah berdiri berdampingan dengan kompleks kuil yang menandai tempat kelahiran dewa Hindu Krishna.
Organisasi-organisasi Hindu mengklai kedua bangunan itu dibangun dengan cara merobohkan kuil-kuil yang sudah ada sebelumnya.(*)