Berita Aceh Barat

Dampak Pandemi Virus Corona, Harga Buah Jernang Ikut-ikutan Ambruk

Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China juga memberi dampak besar terhadap harga buah jernang. Bahan pembuat cat mobil dan lainnya.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
Petani memperlihatkan buah jernang di kawasan Desa Bakat, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat, Minggu (7/10/2019). 

Dilansir sebelumnya pada 19 Maret 2018, getah jernang atau biasa disebut ‘darah naga’ merupakan serbuk atau resin yang terdapat pada buah rotan jernang (Daemonorops sp.).

Hasil uji fotokimia menunjukkan resin jernang berpotensi sebagai antioksidan dan prokoagulasi darah.

Karena mengandung senyawa semi-polar yang terdeteksi positif sebagai obat-obatan.

Apalgi di dalamnya terdapat kandungan senyawa flavonoid, triterpenoid, dan tanin.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebutuhan getah jernang meningkat hingga 400 ton per tahun, sementara suplai semakin terbatas.

Hal ini menyebabkan harga buah segar meningkat dari Rp 150.000-Rp 200.000/kilogram pada tahun 2013 menjadi Rp 400.000/kilogram pada 2015.

Bahkan, sekitar Rp Rp 500.000-Rp 600.000/kilogram pada 2017.

Sedangkan resin jernang kualitas super dihargai hingga Rp 8 juta/kilogram.

Saat itu, karena harga jernang begitu menggoda, sudah banyak warga yang menjadi korban saat memburu ‘darah naga’ di hutan belantara.

Setidaknya beberapa orang sudah menjadi korban.

Tetapi, saat ini, warga tidak perlu lagi berburu ke hutan, karena sudah bisa dibudidayakan di kebun dekat pemukiman penduduk.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved