Jamaah Meninggal di Masjid
Meninggal Usai Shalat Zuhur Berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Almarhum Adi Tinggalkan 7 Anak
Paling kecil anak almarhum Sumariadi yang biasa disapa Adi itu, masih berusia 12 tahun.
Penulis: Misran Asri | Editor: Saifullah
Laporan Misran Asri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Almarhum Sumariadi (50), warga Gampong Lamsidaya, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang meninggal setelah melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (8/8/2020) kemarin, meninggalkan satu istri dan 7 anak.
Paling kecil anak almarhum Sumariadi yang biasa disapa Adi itu, masih berusia 12 tahun. Hal tersebut diungkapkan Keuchik Lamsidaya, Ruslan yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (9/8/2020) sore.
Menurut Keuchik Ruslan, almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gampong Lamsidaya, sekitar pukul 17.30 WIB. “Kemarin sore terus almarhum kami kebumikan. Alhamdulillah, proses pemakaman almarhum berlangsung cepat dan lancar,” ungkap Ruslan.
Ruslan mengungkapkan, dirinya sempat terakhir kali bertemu almarhum pada Jumat (7/8/2020) malam, tepatnya sehari sebelum almarhum Adi meninggal dunia.
Pada pertemuan terakhir itu, beber Ruslan, tidak ada yang berubah dari diri almarhum Adi atau ada tanda-tanda korban akan dipanggil Yang Maha Kuasa.
• Pemerintah Aceh Sudah Lakukan Refocusing APBA 2020, Dana Penanganan Covid-19 Bertambah Jadi Rp 2,3 T
• Begini Cara Taman Rusa Aceh Besar Tetap Buka dan Laksanakan Protokol Kesehatan untuk Cegah Covid-19
• Miminimalisir Penyebaran Covid-19, Ditlantas Buat Marka Starting Grid, Layaknya di Sirkuit MotoGP
“Malam itu, sehari sebelum meninggal dunia, kami bersama masyarakat lainnya masih sempat bertemu almarhum dan kebetulan malam itu sedang ada takziah di rumah salah satu warga kami di Gampong Lamsidaya,” ungkap Ruslan.
Bersamaan pada saat pelaksanaan takziah itu, Keuchik Ruslan mengaku, juga membagi-bagikan KTP bagi warga yang baru melakukan pengurusan melalui pihaknya.
Selama di Gampong Lamsidaya, lanjut keuchik, almarhum dikenal baik dan ramah dengan masyarakat. Namun, bawaan almarhum lebih banyak diam.
“Tapi, almarhum cukup aktif di masyarakat dan cukup sosial, meski kehidupan almarhum juga pas-pasan yang hanya bekerja jual beli sepeda motor di Gampong Baro, Banda Aceh,” terang Keuchik Ruslan.
Ia pun mengaku kaget dengan kepergian almarhum secara tiba-tiba dan begitu mendapat. “Kita memang tidak pernah tahu, kapan kita akan dipanggil dan dalam kondisi seperti apa kita akan pergi menghadapNYA,” terangnya.
• KPK Masih Pelajari Perubahan Status Pegawai Menjadi Aparatur Sipil Negara
• Setelah Tutup Sejak 29 Juli 2020, RSUD Muyang Kute Bener Meriah Akan Diaktifkan Lagi, Ini Jadwalnya
• Kasus Baru Covid-19 di Aceh, Hari Ini Bertambah 31 Orang, Terbanyak Banda Aceh
Keuchik Lamsidaya ini pun menjelaskan, almarhum meninggalkan 7 orang anak serta seorang istri yang biasa dipanggil dengan Kak Batoh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adi (50), warga Gampong Lamsidaya, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, meninggal dunia usai melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (8/8/2020).
Sesaat sebelum almarhum jatuh dan tak sadarkan diri, korban yang kesehariannya bekerja menjual sepeda motor di Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh itu sempat mengeluhkan kurang sehat dan pusing.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, korban yang mengeluhkan kurang sehat dan pitam kepada jamaah lain itu, selanjutnya berjalan mengarah ke belakang saf shalat. Pada saat korban berjalan ke belakang itulah, almarhum Adi langsung jatuh dan tak sadarkan diri.
Kemudian jamaah lain yang sudah melaksanakan shalat berupaya memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara menekan (memompa-mompa) bagian dada almarhum yang sudah tidak bergerak sama sekali.
• Relawan Posko Covid Aceh Utara Pertanyakan Insentif, 5 Bulan Piket Tak Dibayarkan, Ini Jawaban BPBD
• Ditlantas Polda Aceh Siagakan Polisi Wanita di Masjid di Banda Aceh dan Aceh Besar, Ini Tujuannya
• Roy Jones Jr Siap-siap Hadapi Tyson, George Foreman Ungkap Risiko Duel Pria Berusia di Atas 50 tahun
Peristiwa itu menyedot perhatian para jamaah lain yang ingin memastikan bagaimana kondisi korban. Karena, tidak ada reaksi sama sekali, akhirnya petugas Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Raya Baiturrahman menginformasikan peristiwa itu kepada petugas Masjid Raya Baiturrahman lainnya.
Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda, Kuta Alam menggunakan mobil ambulans Masjid Raya Baiturrahman. Begitu tiba di rumah sakit dan korban sempat ditangani medis, pihak rumah sakit menyatakan almarhum Adi, sudah meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com dari pihak keluarga korban, almarhum Adi memiliki riwayat penyakit jantung dan korban sudah diterima pihak keluarga untuk dikebumikan.
Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Tgk H Ridwan Johan yang dihubungi Serambinews.com, Sabtu (8/8/2020), mengakui peristiwa itu. Namun, sebutnya, saat kejadian tersebut, dirinya sedang berada di Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.
“Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Lebih kurangnya seperti kronologis dan laporan yang beredar. Tapi, saya tidak tahu persis,” pungkas Tgk Ridwan Johan.
• Pemkab Nagan Raya akan Siapkan Qanun Protokol Kesehatan Pencegahan Corona, Termasuk Sanksinya
• Tanggulangi Covid-19, Mobil PCR Aceh Segera Tiba, Bisa Uji Swab Seribu Sampel Sehari
• Tak Perlu Ada Kerja Sama Periksa Swab Covid-19, Ini Penjelasan Pemerintah Aceh
Proses meninggalnya almarhum Adi sebagai seorang jamaah Shalat Zuhur di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh juga sempat beredar dalam video berdurasi 17 detik. Di mana di dalam video itu, ada jamaah mencoba memberi pertolongan dengan menekan-nekan (memompa) dada korban.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/meninggal1_2020.jpg)