Luar Negeri

Kontraktor AS Sudah Beritahu Empat Tahun Lalu, Amoniak Nitrat di Pelabuhan Beirut Sangat Berbahaya

Seorang kontraktor Pemerintah AS sudah memberitahu pejabat Pelabuhan Beirut empat tahun lalu. Saat itu disampaikan keprihatinan tentang penyimpanan

Editor: M Nur Pakar
AFP/JOSEPH EID
Satu kapal singgah di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang hancur diguncang ledakan amoniak nitrat pada Rabu (12/8/2020). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Seorang kontraktor Pemerintah AS sudah memberitahu pejabat Pelabuhan Beirut empat tahun lalu.

Saat itu disampaikan keprihatinan tentang penyimpanan tidak aman bahan kimia itu yang mudah memicu ledakan dahsyat.

Tidak ada indikasi kontraktor itu mengkomunikasikan kekhawatirannya kepada siapapun di Pemerintahan AS.

Penilaiannya dicatat secara singkat dalam kabel Departemen Luar Negeri empat halaman yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, Selasa (11/8/2020).

Kabel, berlabel sensitif tetapi tidak rahasia, sebagian besar berhubungan dengan tanggapan Lebanon terhadap ledakan dan asal-usul serta disposisi amoniak nitrat.

Tetapi juga dicatat setelah ledakan 4 Agustus 2020, seseorang telah menasihati Angkatan Laut Lebanon di bawah kontrak Angkatan Darat AS dari 2013 hingga 2016.

Kepada Departemen Luar Negeri AS dia telah melakukan inspeksi fasilitas pelabuhan pada langkah-langkah keamanan.

Dia melapor ke petugas pelabuhan tentang penyimpanan amoniak nitrat yang tidak aman.

Kekhawatiran tentang amoniak nitrat diketahui pemerintah Lebanon sebelum ledakan mematikan itu, kata para pejabat.

Lebanon Butuh Reformasi Super Kuat, Membangun Kembali Kepercayaan Rakyat

Anak-anak Beirut Alami Trauma Berat Akibat Ledakan Dahsyat Pelabuhan Beirut

UNICEF Bangun Kota AS Lebih Ramah Terhadap Anak-anak

Kontraktor, yang tidak disebutkan namanya, sekarang menjadi pegawai Departemen Luar Negeri yang berbasis di Ukraina.

Dia berada di Lebanon untuk memberikan instruksi kepada anggota Angkatan Laut Lebanon.

Saat berada di sana, dia melakukan pemeriksaan keamanan fisik singkat dan mendadak di fasilitas itu pada 2015 atau 2016 atas permintaan seorang pejabat pelabuhan, kata pejabat AS.

Kontraktor, yang memiliki latar belakang keamanan pelabuhan dan maritim, mencatat kelemahan dalam cakupan kamera dan aspek lain dari manajemen pelabuhan.

Ttetapi tidak menilai masalah keselamatan, menurut pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Saat berada di dalam gudang tempat penyimpanan amoniak nitrat, kontraktor melihat masalah seperti ventilasi yang buruk dan keamanan fisik yang tidak memadai.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved