Berita Aceh Tamiang
Banyak Orang Tua tidak Punya Android, Guru di Aceh Tamiang Lakukan Home Visit dari Rumah ke Rumah
Para guru juga mengaku kesulitan menerapkan proses BDR karena mayoritas orang tua siswa tidak mempunyai android atau smartphone.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sejumlah guru di Aceh Tamiang menilai kebijakan belajar dari rumah (BDR) yang kini diterapkan tidak tepat karena mayoritas orang tua siswa tidak memiliki android.
Diketahui hingga kini, Pemkab Aceh Tamiang masih menerapkan sistem BDR menyusul status zona oranye Covid-19 yang disandang daerah tersebut.
“Kita tidak berani memaksakan diri melakukan belajar tatap muka. Seandainya hijau pun, kalau tiba-tiba ada yang positif langsung merah. Jadi cukup berisiko,” kata Bupati Aceh Tamiang, H Mursil ketika meninjau pelaksanaan belajar di Sungaikuruk II, Aceh Tamiang, Senin (24/8/2020).
Para guru juga mengaku kesulitan menerapkan proses BDR karena mayoritas orang tua siswa tidak mempunyai android atau smartphone.
Bahkan, ungkap Rosnani, guru kelas satu SDN Sungai Kuruk II, dari total 25 murid di kelasnya, hanya tujuh orang tua siswa yang memiliki handphone.
• Aceh Tamiang Matangkan Konsep Belajar di Masjid, Misinya Bikin Adem
• Abdya Kembali PBM Tatap Muka, Sekolah tak Ketat Terapkan Prokes Harus Tutup Sementara
• Aparat Gampong Telusuri Rekam Jejak Pasien Positif Covid-19 di Aceh Barat
“Itupun tidak semuanya android. Jadi memang sulit, apalagi saya mengajar di kelas satu,” kata Rosnani kepada Serambinews.com, Senin (24/8/2020).
Sebagai solusi agar proses belajar tetap berjalan, maka sejak tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai Juli lalu, Rosnani melakukan home visit dengan berkeliling dari rumah ke rumah siswa.
Rosnani meminta, setiap lima orang tua siswa untuk membentuk satu kelompok belajar dan kemudian dia datang ke situ untuk mengajar.
“Setiap lima anak berkumpul di salah satu rumah temannya, nanti saya yang datang untuk memberi materi pelajaran,” ungkap dia.
Meski diakuinya tetap tidak efisien, cara ini masih lebih baik dibanding harus melakukan BDR. Dia pun mengaku didukung penuh Dinas Pendidikan Aceh Tamiang dan seluruh wali murid.
• Kim Jong Un Disebut Sudah Koma Berbulan-bulan, Adiknya Akan Segera Ambil Alih Kekuasaan
• VIDEO - Warga Segel Kantor Keuchik Terkait Dana Masjid dan Desa di Nagan Raya
• VIDEO Kendaraan Antri di SPBU Nagan Raya Untuk Pasang Stiker BBM Jenis Premium dan Solar
“Alhamdulillah semua mendukung, ini menjadi motivasi saya untuk mengabdi,” pungkas Rosnani yang setiap harinya harus menempuh perjalanan hingga 15 kilometer untuk mendatangi rumah muridnya.(*)