Berita Nagan Raya
Rapid Test Masih Jadi Syarat Penerbangan, Penumpang Semakin Meningkat di Bandara CND Nagan Raya
“Surat rapid test masih menjadi syarat hingga kini,” katanya. Diakuinya sejauh ini penerbangan lancar dan ia berharap jumlah penumpang terus bertambah
Penulis: Rizwan | Editor: Nurul Hayati
“Surat rapid test masih menjadi syarat hingga kini,” katanya.
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE – Layanan penerbangan di wilayah Nagan Raya, hingga kini semakin lancar.
Namun untuk dapat dilayani, calon penumpang harus memiliki surat bebas corona dengan hasil rapid test Covid-19 nonreaktif.
Bahkan, penggunaan surat surat rapid test berlaku di berbagai bandara di Indonesia, termasuk Bandara Cut Nyak Dhien (CND) Nagan Raya.
Airport Manajer Wings Air di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, Andi Siswanto kepada Serambinews.com, Senin (24/8/2020) mengatakan, persyaratan yang harus dilengkapi untuk dapat dilayani penerbangan adalah surat bebas Covid-19 dalam bentuk rapid test.
“Surat rapid test masih menjadi syarat hingga kini,” katanya.
Diakuinya, sejauh ini penerbangan lancar dan ia berharap jumlah penumpang terus bertambah.
• Wali Kota Subulussalam Resmikan Fasilitas Karantina OTG Positif Covid-19 di Jontor
Penambahan itu, baik yang terbang dari Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya ke Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara atau sebaliknya.
Pada bagian lain, layanan penerbangan Wings Air pada Senin (24/8/2020) lancar di Bandara CND.
Jumlah penumpang dari Bandara Kualanamu ke Bandara CND sebanyak 13 orang dan sebaliknya dari Bandara CND ke Kualanamu sebanyak 62 orang.
Terhadap penumpang, kata Airport Manajer Andi Siswanto, tetap diterapkan protokol kesehatan.
Pemeriksaan yang dilakukan berupa surat rapid test, memakai masker, cuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh oleh tim gugus di Bandara CND Nagan Raya di terminal kedatangan.
Seperti diketahui, penerbangan di Bandara CND Nagan Raya sepekan dilayani tiga kali yaitu, Hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Pesawat Wings Air jenis ATR, dapat melayani penumpang sebanyak 72 orang.
Sebelum musim Covid-19, pesawat terbang setiap hari sekali.
Namun sekitar Maret 2020 lalu, selama tiga bulan sempat berhenti terbang karena Corono. (*)
• Satu Pasien Covid-19 di Aceh Barat Berprofesi sebagai Tukang Becak di Meulaboh