Berita Banda Aceh
Luar Biasa, Aminullah Usman Berhasil Jadikan Sebagai Kota Terbaik Pengelolaan Sampah se-Indonesia
Luar biasa, Kota Banda Aceh yang dipimpin Aminullah Usman dinobatkan sebagai kota terbaik di Indonesia dalam bidang pengelolaan sampah.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: M Nur Pakar
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Luar biasa, Kota Banda Aceh yang dipimpin Aminullah Usman dinobatkan sebagai kota terbaik di Indonesia dalam bidang pengelolaan sampah.
Penilaian ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Lokadata, Media dengan fokus utama pada jurnalisme data dan riset.
Pada Juli 2020, pihak Lokadata merilis kota-kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.
Banda Aceh menempati posisi pertama, dimana memiliki persentase tertinggi dari seluruh kota di Indonesia dalam mengolah sampah sampai 95 persen.
“Alhamdulillah, Banda Aceh menempati posisi pertama kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia,” ujar Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Sabtu (29/8/2020).
Lokadata menyebutkan, Kota Banda Aceh menempati posisi pertama karena karena mampu mengolah 95 persen sampah setiap harinya.
Seluruh sampah berjumlah 210 sampai 225 ton/hari.
Di bawah Banda Aceh, ada kota Surakarta (Jawa Tengah) dengan pengelolaan 94 % sampah.
Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Kota Baubau (Sulawesi Tenggara) dan Kota Banjar Baru (Kalimantan Selatan).
Kemudian lima Kabupaten/Kota lagi yang masuk 10 besar adalah Kota Kediri (Jawa Timur).
Kabupaten Dairi (Sumatera Utara), Kota Mojokorto (Jawa Timur), Kabupaten Pelalawan (Riau) dan Kota Tarakan (Kalimantan Utara).
• Hingga Hari Ini, 13 Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Meninggal
• Sengketa Tapal Batas Antar Gampong di Banda Aceh Meningkat
• Warga Banda Aceh yang tak Pakai Masker akan Dijatuhi Sanksi Adat hingga Sanksi Kerja Sosial
Wali Kota Aminullah mengatakan, penobatan Banda Aceh sebagai kota terbaik pengelolaan sampah menjadi pemantik semangat bersama masyarakat.
Dikatakan, kota akan terus berbuat yang terbaik bagi kebersihan sesuai dengan cita-cita bersama yakni menuju Banda Aceh bebas sampah 2025.
Saat ini, lanjut Aminullah, Pemko melalui Dinas Lingkungan Hidup, Keindaham dan Kebersihan Kota (DLHK3) terus melakukan inovasi.
Merancang berbagai program pengelolaan dan pengolahan sampah di Banda Aceh.
“Ini sudah kita lakukan dan sudah bisa dinikmati manfaatnya oleh warga," kata Wali Kota.
Dia mencontohkan, seperti program mengolah sampah jadi gas metan di TPA Gampong Jawa.
Bahkan hasilnya sudah bisa dirasakan warga.
"Ada sekitar 210 KK yang kita suplai gas untuk memasak. Kita berikan secara gratis,” kata Aminullah.
Bukan hanya itu, program lain juga telah dilakukan mulai dari pengelolaan sampah organik di TPS 3R.
Dimana ada dua TPS di Banda Aceh dengan pengelolaan sampah mencapai 46 ton/hari.
Selain itu, juga ada program lain, seperti penerapan pembatasan sampah di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, perkantoran.
Termasuk Kegiatan Gerakan Sumber Bersih (HPSN, Jumat Bersih, Bersih-Bersih Pantai, Event Lainnya).
Pembatasan sampah yang dilakukan meliputi pembatasan penggunaan wadah seperti botol air mineral, steroform, kue kotak, dan sejenisnya.
“Kita terus mengimbau warga untuk selalu membawa tumbler dan menyajikan makanan yang tidak menghasilkan sampah. Dari program ini, jumlah sampah yang dibatasi mencapai 131,91 ton/tahun,” ungkap Wali Kota.
Atas raihan ini, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada DLHK3 dan pasukan orange yang telah bekerja keras melakukan menjaga kebersihan Kota Gemilang.
Apresiasi dan terimakasih juga disampaikan Wali Kota untuk masyarakat Banda Aceh yang telah berpartisipasi dan mendukung program-program kebersihan dan keindahan kota.
“Apresiasi saya kepada DLHK3 pasukan orange atas kerja keras selama ini," katanya.
Dia mengatakan masyarakat juga diberikan apresiasi atas dukungan selama ini.
Termasuk partisipasi dalam mendukung program-program kebersihan, ujar Aminullah. (*)