Berita Aceh Barat
Pemerintah Tanggung Biaya Penanganan Jenazah Covid-19, Mulai Kain Kafan hingga Peti Mati
Biaya itu mencakup seluruhnya, seperti mulai dari proses pemandian mayat, pengkafanan, dishalati, penyediaan peti mati, hingga proses penguburan.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Semua biaya penanganan dan pengurusan jenazah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), menjadi tanggung jawab pemerintah.
Biaya itu mencakup seluruhnya, seperti mulai dari proses pemandian mayat, pengkafanan, dishalati, penyediaan peti mati, hingga proses penguburan.
Pasalnya, penanganan pasien yang meninggal akibat virus corona tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, guna menghindari terjadinya penyebaran virus.
“Menyangkut dengan biaya pengurusan jenazah pasien covid, itu tanggung jawab dari pemerintah,” jelas Amril Nuthihar, Juru Bicara Covid-19 Aceh Barat kepada Serambinews.com, Selasa (1/9/2020).
“Namun pos anggaran bisa saja dari pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) atau pada BPBD, yang jelas tanggung jawab pemerintah,” ucapnya.
Disebutkan dia, pemerintah tetap bertanggung jawab dan menanggung masalah pembiayaan yang dibutuhkan dalam pengurusan jenazah pasien Covid-19, sehingga masyarakat atau keluarga pasien tidak perlu ada kekhawatiran dalam masalah finansial tersebut.
• Penutupan Kantor Bupati Aceh Besar Sesuai Anjuran WHO, Berlangsung Selama 10 Hari untuk Sterilisasi
• Ketua DPRK Sorot Penutupan Kantor Bupati Aceh Besar, Minta Pelayanan Administrasi Tetap di Jantho
• Butuh 8 Jam Singkirkan Bongkahan Batu dari Badan Jalan, Kini Jalur Pegunungan Geurute Lancar Lagi
Sementara untuk lokasi penguburan pasien covid yang meninggal, menurut Amril, pemerintah juga telah menyediakan lokasi khusus di Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat.
Hanya saja, paparnya, penggunaan lokasi pemakaman tersebut menjadi pilihan akhir bila memang pihak keluarga tidak mampu menyediakan lahan atau ada masalah lainnya di masyarakat.
“Jika pihak keluarga tidak tidak mampu menyediakan lokasi tempat penguburan, maka pemerintah akan menguburnya di Beureugang,” paparnya.
“Tapi memang tidak mesti harus di sana, karena jika pihak keluarga yang menyediakan, tentu akan dikuburkan pada lokasi yang disediakan,” tukas Amril.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Aceh Barat menyebutkan, bahwa pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di daerah itu, sejauh ini sudah mencapai 13 orang.
• PLN Turunkan Tarif Listrik untuk 7 Golongan Pelanggan, Berlaku Oktober-Desember 2020, Ini Rinciannya
• Tiru Ghost Rider, YouTuber India Ini Bakar Sepeda Motor yang Dikendarainya hingga Video Viral
• Selamatkan Sawit BUMG dari Ancaman Gajah, Desa di Nagan Raya Pasang Pagar Kawat Kejut
Pasien tersebut mayoritas terbanyak ada di Kecamatan Johan Pahlawan. Mereka saat ini dalam penanganan medis di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dan RSUZA Banda Aceh.
“Sedangkan sebagian lainnya juga sudah ada yang sudah sembuh, bahkan ada yang meninggal dunia,” beber Juru Bicara Covid-19 Aceh Barat, Amril Nuthihar.
Dijelaskan dia, jumlah kumulatif Covid-19 di Aceh Barat yang telah mencapai 13 orang itu, dengan rincian 2 orang masih dalam perawatan di RSUZA Banda Aceh.
Sementara 1 orang dalam perawatan di Ruang Pinere RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Lalu, 5 orang menjalani isolasi mandiri, 4 orang dinyatakan sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
Terhadap pasien Covid-19 tersebut, papar dia, gugus tugas masih terus melakukan tracking atau rekam jejak orang-orang dekat dari para pasien positif corona tersebut di Meulaboh.
• Viral! Pengantin Pria Dihukum Push-Up di Pelaminan, Gara-gara Tak Pakai Masker Saat Gelar Hajatan
• Diduga Ilegal, Dua Aktivitas Galian C di Aceh Tamiang Dihentikan Polisi
• Pria Ini Bunuh Ibu Kandung Secara Sadis, Pelaku Ditangkap Polisi dalam Kondisi Telanjang
Hal itu bertujuan guna mencegah terjadinya penularan virus corona secara meluas kepada warga Aceh Barat lainnya.
“Kita berharap kepada semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan guna menghindari terjadinya penyebaran Covid-19,” imbaunya.
“Pencegahan lebih baik dari mengobati, maka sebelum hal itu terjadi, maka dari sekarang kita ajak untuk membiasakan menggunakan masker, menjaga jarak dengan menghindari kontak erat, dan rajin mencuci tangan,” harap Amril.(*)