Luar Negeri
Majalah Charlie Hebdo Umumkan Bakal Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad, Pakistan Kecam
Mereka mengumumkan bakal memunculkan lagi gambar yang menjadi kontroversi itu, ketika sidang terhadap tiga pelaku serangan digelar.
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Majalah satir Perancis Charlie Hebdo menyatakan, mereka bakal mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad untuk menandai dimulainya sidang penyerangan 2015.
Mereka mengumumkan bakal memunculkan lagi gambar yang menjadi kontroversi itu, ketika sidang terhadap tiga pelaku serangan digelar.
Beberapa dari kartunis Charlie Hebdo itu termasuk dalam 12 korban tewas ketika Said dan Cherif Kouachi menyerang pada 7 Januari 2015.
Kouachi Bersaudara dan satu pelaku lainnya, di mana dia membunuh lima orang dalam serangan selama 48 jam itu, ditembak mati oleh polisi.
Dilansir Sky News Selasa (1/9/2020), sebanyak 14 dari terduga komplotan mereka bakal menjalani sidang pada Rabu waktu setempat (2/9/2020).
Dalam pernyataannya, Charlie Hebdo mengungkapkan bahwa keputusan mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad sangat diperlukan.
Mereka mengklaim, alasan untuk tidak melakukannya datang dari politisi maupun jurnalis yang mereka anggap begitu pengecut.
"Kami tidak akan pernah tunduk. Kami tidak akan pernah menyerah," ulas editor Laurent "Riss" Sourisseau dalam tulisannya.
Gambar kontroversial tersebut juga menampilkan salah satu momen ketika Nabi Muhammad mengenakan sorban berbentuk bom dengan sekering menyala.
Dalam editorial yang dipajang bersama gambar, majalah satir itu menerangkan bahwa gambar tersebut adalah "milik sejarah, dan tidak bisa dihapus atau ditulis ulang".
Majalah itu pernah menggunakan gambar yang sama pada 2006 silam, atau sekitar satu tahun setelah karikatur itu diunggah sebuah harian Denmark.
Terdapat peringatan dari kelompok ekstremis di internet. Bagi Muslim, penggambaran Nabi sudah merupakan bentuk penistaan agama.
Keputusan redaksi menerbitkan ulang kartun itu menuai polemik.
Di satu sisi, ada yang membela dengan menyatakan mereka hanya melindungi kebebasan berekspresi.
Tapi di sisi lain, ada juga yang memandangnya sebagai provokasi dari majalah yang dikenal melakukan serangan satir terhadap agama.
Dalam kicauannya, Dewan Perancis untuk Keimanan Muslim mengatakan, meski tidak menyukai, mereka tidak membenarkan jika direspons dengan kekerasan.
Pada 20017, pengadilan "Negeri Anggur" kenolak tuduhan sebuah kelompok bahwa publikasi itu merupakan kebencian terhadap Muslim.
Sebabnya adalah sebuah karikatur dari Charlie Hebdo yang menyebut bahwa semua Muslim merupakan teroris.
• Viral, Bocah Ini Duduk di Depan Toko Ponsel hingga Larut Malam, Jawabannya Bikin Hati Sedih
• Rizki DA Dikabarkan Ceraikan Sang Istri, Nadya Mustika Posting Soal Ujian Hidup, Sedang Hamil?
• Rahasia Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur, Ini yang Dirasakan
Pakistan Kecam Rencana Majalah Charlie Hebdo Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam keputusan Majalah satir Charlie Hebdo pada Selasa (1/9/2020) karena kembali mencetak karikatur Nabi Muhammad.
Sebelumnya, ribuan orang berdemonstrasi di kota-kota Pakistan pada 2015 silam setelah majalah mingguan itu pertama kali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, yang dianggap banyak negara Islam konservatif sebagai tindakan menghina.
Melalui Twitternya, Juru bicara Kemenlu Pakistan menyatakan, "Pakistan mengutuk keputusan majalah Perancis, Charlie Hebdo yang menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad Saw yang sangat ofensif."
Melansir Straits Times, menurut Kemenlu Pakistan, tindakan itu merupakan sesuatu yang disengaja untuk menyinggung sentimen masyarakat Muslim dan tindakan itu tidak dapat dibenarkan meski dalam ranah kebebasan berekspresi sekalipun.
"Tindakan itu merusak aspirasi global untuk hidup berdampingan secara damai serta harmoni di dalam lingkup sosial dan antar-agama".
Sementara itu di bawah UU Penistaan Agama yang ketat di Pakistan, menghina Nabi Muhammad bisa dijatuhi hukuman mati.
Pada demonstrasi 2015 silam di Karachi, Pakistan, seorang fotografer media Perancis AFP Asif Hassan sempat terkena luka tembak di punggung.
Para pengunjuk rasa pada saat itu meneriakkan slogan-slogan termasuk "matilah Perancis", "matilah para penghujat" dan "(Kami) siap mengorbankan hidup untuk Nabi Muhammad".
Adapun sebanyak 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Perancis, terbunuh pada 7 Januari 2015, ketika Said dan Cherif Kouachi bersaudara mengamuk di kantor Charlie Hebdo di Paris.
Dan kini, pada Selasa kemarin, majalah satir mingguan itu mengatakan bahwa pihak mereka sedang mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad untuk menandai dimulainya persidangan minggu ini.
• VIDEO - Klaim Pulau Meis, Ankara dan Athena Memanas, Jerman Turun Tangan
• Penerimaan CPNS Dibuka Tahun Depan, Guru Honorer Berpeluang Diangkat Jadi PNS
• Banda Aceh Siapkan Sanksi untuk Gepeng yang Berkeliaran di Kawasan Kota
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Majalah Charlie Hebdo Umumkan Bakal Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakistan Kecam Rencana Majalah Charlie Hebdo Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad",