Update Corona di Aceh

Ratusan Orang Ikut Shalat Jenazah Dokter RSUZA yang Meninggal Akibat Covid-19, Dishalatkan Dua Kali

“Masyarakat minta shalatkan juga di sana, karena almarhum memang orangnya baik sekali. Di rumah sakit juga semua kita mengakui beliau dokter yang...

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
Foto kiriman staf RSUZA.
Shalat jenazah dr Imai Indra, dokter yang meninggal akibat positif Covid-19 di Kompleks RSUZA lama, Rabu (2/9/2020). 

Jenazah dr Imai ditempatkan dalam ambulance.

Kemudian, para jamaah mengatur saf dengan menjaga jarak.

Bahkan, tak sedikit para tenaga medis tetap mengenakan APD saat shalat jenazah. 

Rahmadi kemudian menyampaikan, bahwa almarhum dikembumikan di Blang Krueng.

Di sana, katanya, almarhum kembali dishalatkan oleh masyarakat kampung setempat, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Masyarakat minta shalatkan juga di sana, karena almarhum memang orangnya baik sekali. Di rumah sakit juga semua kita mengakui beliau dokter yang cukup baik, di tempat tinggalnya juga demikian,” pungkas Rahmadi.

Pemkab Bangun Tanggul Penahan Abrasi Pantai  

Dilansir dari laman http://fsd.unsyiah.ac.id/imai/ , dr Imai Indra SpAn adalah staf pengajar kedokteran pada Jurusan Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Almarhum  menyelesaikan gelar Sarjana Kedokteran pada tahun 1992 dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dan menyelesaikan gelar Doktor Kedokteran pada tahun 1995 dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Dr Imai menyelesaikan Program Residensi Anestesiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada tahun 2013, diangkat sebagai Kepala Departemen Anestesiologi RSU Zainoel Abidin dan pada tahun 2014 diangkat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Dr Imai juga menyelesaikan program pelatihan dan mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Pertahanan Nasional Indonesia (LEMHANAS) dalam Kerangka Konsolidasi Nilai Nasional Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia (BPJS - JKN) pada tahun 2015.

Kemudian, dr Imai juga dianugerahi Penghargaan Kehormatan Piagam Presiden Republik Indonesia, First Class Honor Medal for Outstanding Public Service. (*)

MAS di Calang Ditutup karena tak Ada Pendaftar Tahun Ini, Ini Nasib Siswa Kelas II dan III

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved