16 Tahun Ishak Daud Meninggal
Begini Hidup Ambiya & Adiknya Setelah 16 Tahun Panglima GAM WIlayah Peureulak Tgk Ishak Daud Syahid
Mengenang jasa dan perjuangan almarhum, Panglima Sagoe 05 Idi Kuta Syafrizal Komeng, dan sejumlah kombatan GAM, dan anak sulung almarhum Ambiya (20) S
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Ia adalah sosok panglima dan komandan yang dihormati dan disegani.
Bahkan para pengikut setianya memanggil Ishak Daud dengan sebuat "Abusyik", atau sosok yang dituakan dan dihormati.
Punya latar belakang pelatihan militer di Libya, sosok Ishak Daud kaya dengan pengalaman bergerilya di hutan belantara pedalaman Aceh Timur.
Ia memimpin gerilyawan GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur.
Sejak saat itu Ishak Daud diangkat menjadi Panglima GAM wilayah Peureulak.
Sosok Ishak Daud terbilang tampan.
Ia selalu tampil rapi meskipun sedang bergerilya di hutan.
Ishak Daud kerap menenteng senjata semi otomatis AK 47, dan sepucuk FN selalu terselip di pingganggnya.
Saat konflik berkecamuk di Aceh, sekitar tahun 2000-an, Ishak Daud menjadi primadona bagi media massa.
Apalagi ketika diketahui ia terlibat dalam penyanderaan jurnalis senior RCTI Ersa Siregar dan juru kamera Ferry Santoro berserta dua istri perwira TNI AU kala itu.
Peristiwa menghebohkan itu melambungkan namanya sebagai sosok gerilyawan yang berani.
Sebab, peristiwa itu terjadi pada 2003 saat Aceh dalam status darurat militer.
Dimana-mana ada razia.
Kontak tembak sering terjadi di pedalaman Aceh antara TNI dan GAM.
Peristiwa penyandaeraan Ersa Siregar dan tiga sandera lainnya membuat nama Ishak Daud sempat melambung, dan mengangkat pamor GAM.