Ruang Instalasi Cuci Darah RSUZA Tutup Sementara, Pasien Gelisah, Dua Dokter Dikabarkan Positif

“Kalau ibu saya, mungkin masih bisa bertahan jika ditunda. Tetapi bagaimana dengan pasien lain yang kondisinya kritis,” imbuhnya.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Ibu Muhajir (di kursi roda), pasien gangguan ginjal yang batal menjalani proses cuci darah di ruang hemodialisa RSUZA Banda Aceh, Senin (14/9/2020). Ruang cuci darah tersebut ditutup sementara karena ada pasien positif yang meninggal dunia akibat Covid-19. Beberapa petugas medis juga dikabarkan terinfeksi. 

Namun yang menjadi kegelisahan Muhajir, penundaan proses cuci darah itu bisa berdampak buruk bagi pasien yang kondisi ginjalnya sudah kritis.

“Kalau ibu saya, mungkin masih bisa bertahan jika ditunda. Tetapi bagaimana dengan pasien lain yang kondisinya sudah kritis,” imbuhnya.

Sepengetahuan Muhajir yang selama ini rutin mengantarkan ibunya cuci darah, ada ratusan pasien yang selama ini menjalani cuci darah di RSUZA.

Sebahagian ada yang menjalani rawat inap dan lainnya rawat jalan. Informasi yang didapat Muhajir, semua pasien tersebut nantinya akan diswab untuk memastikan tidak terpapar Covid-19.

Untuk diketahui, penderita gangguan ginjal masuk kategori sangat rawan jika terpapar Covid-19. Infeksi virus tersebut bisa berakibat fatal.(*)

Dirjen Polpum Kemendagri, Enam Daerah di Aceh belum Selesaikan Perkada Protokol Covid-19

Pak Nova Sabar Ya

1 Juta Masyarakat Aceh Masuk Kategori Rawan  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved