Berita Aceh Barat Daya
Satu Keluarga Tempati Gubuk Pinggir Jalan, Delapan Mualaf Ikut Berteduh
Satu keluarga, suami bersama istri dan dua anak, penduduk Kecamatan Manggeng Aceh Barat Daya (Abdya) menempati gubuk pinggir jalan nasional
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: M Nur Pakar
Seperti disebutkan Arbulan kepada Serambinews.com, Fatimah dan tujuh putrinya sempat terkatung-katung di Sidikalang, Dairi, Sumut akibat kehabisan uang.
Beruntung ada orang yang berbaik hati membantu ongkos dari Sidikalang menuju Terminal Subulussalam, Kota Subulussalam, Aceh.
Kemudian, jamaah Masjid At-Taqwa Subulussalam membantu ongkos transportasi dan makan dalam perjalanan, sehingga Fatimah bersama tujuh anaknya bisa sampai ke alamat abangnya, Arbulan.
Suami, Anak, Menantu dan Cucu akan Menyusul
Masih menurut Arbulan bahwa suami bersama satu orang anak perempuan yang nomor dua dan suaminya serta seorang anak bayi serta anak nomor 5 laki-laki usia SMP yang sekarang masih di Padang Sidempuan, Sumut, segera menyusul Fatimah ke Aceh.
“Tujuan mereka untuk memeluk agama Islam di Aceh. Jadi masih ada gelombang dua sejumlah 5 orang akan masuk Islam."
"Mereka adalah suami, anak nomor 5 dan anak nomor 2 berama suami dan anaknya yang masih kecil (cucu) segera tiba di sini untuk masuk Islam,” ungkap Arbulan.(*)
• Inspektorat Abdya Audit Dugaan SPPD Fiktif di Sekretariat DPRK
• Satu Lagi Pasien Probable Meninggal di RSUTP Abdya, Masih Dirawat Enam Orang
• Nek Juriah Tersenyum, Rumah Koropos Miliknya Direhab Prajurit TNI Kodim Abdya