Luar Negeri
Anak Kembar Siam Berhasil Dipisahkan Setelah Jalani Operasi Selama 11 Jam, Kini Mulai Hidup Baru
Ahli bedah di Michigan, Amerika Serikat, berhasil memisahkan anak kembar siam tersebut dalam operasi berdurasi 11 jam.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Bayi kembar siam berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi selama 11 jam dan melibatkan puluhan tenaga medis yang membantu proses operasi.
Sarabeth dan Amelia Irwin lahir terhubung dari dada ke pusar dan berbagi satu hati, tetapi masing-masing memiliki lengan, kaki, jantung, dan saluran pencernaan sendiri-sendiri.
Melansir dari FOX News, Kamis (24/9/2020), ahli bedah di Michigan, Amerika Serikat, berhasil memisahkan anak kembar siam tersebut dalam operasi berdurasi 11 jam.
Orang tua dari Sarabeth dan Amelia Irwin, Phil dan Alyson Irwin, dari Petersburg, Michigan, Amerika Serikat, mengatakan mereka tidak tahu ada sesuatu yang salah dengan anak kembar mereka, sampai pada USG 20 minggu.
USG menunjukkan bahwa si kembar lahir dengan kondisi bergabung atau siam.

• Hari Ini, Bertambah Enam Warga Lhokseumawe Terpapar Covid-19
• Cara Agar Lolos Kartu Prakerja Gelombang 10, Kuotanya 200 Ribu Orang, Login di www.prakerja.go.id
• Tidak Murni Covid-19, Lebih 60 Persen Pasien Meninggal Positif di Aceh Punya Penyakit Penyerta

Dokter kandungan menjelaskan bahwa mereka tidak dapat membantu mereka.
Anak kembar siam ini dibawa ke Pusat Diagnosis dan Perawatan Janin Michigan Medicine, mereka bertemu dengan Dr Marjorie Treadwell, sebagai direktur di tempat tersebut.
Pada usia 34 minggu, anak kembar mereka dilahirkan melalui operasi caesar dan diletakkan di dada ibu mereka sebelum dibawa ke Unit Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir Mott selama 85 hari.
Selama 13 bulan berikutnya, para gadis menjalani terapi fisik dan okupasi di Rumah Sakit Anak C. S. Mott.
Lebih dari dua lusin dokter, perawat, dan spesialis membantu operasi, yang diyakini sebagai yang pertama dilakukan.
“Untuk semua orang di ruangan, merupakan momen yang sangat emosional dan luar biasa ketika sayatan terakhir dibuat untuk memisahkan mereka dari satu menjadi dua,” kata George Mychaliska.
“Ini adalah upaya tim yang berkesan dan melibatkan hampir setiap departemen klinis dan sebuah kelompok sangat berkomitmen untuk berkolaborasi dengan cara paling inovatif,” katanya.
"Kami semua menyadari bahwa beberapa hal secara psikologis mungkin traumatis bagi pasien kecil, karena pengalaman hidup mereka bersama saudara kembarnya tepat di sebelah," kata Mychaliska.
“Unit perawatan intensif anak kami mengonfigurasi ruangan yang dapat menampung mereka berdua sehingga mereka dapat melihat satu sama lain ketika mereka bangun," kata dokter yang ikut serta melakukan operasi anak kembar siam.

• Murid SDIT Muhammadiyah Manggeng Bantu Sekeluarga Mualaf Asal Padang Sidempuan, Janda Juga Dapat
• Per 24 September 2020, ODP di Lhokseumawe Bertambah Empat Orang

Setelah operasi dianggap berhasil, orang tua mereka mulai membayangkan serangkaian hal pertama yang akan mereka alami dengan saudara kembar mereka yang terpisah.