Reformasi PBB
Netralitasnya Mulai Diragukan, Para Ahli Desak PBB Lakukan Reformasi
Ada desakan menjaga netralitas sistem PBB dengan mendorong lebih banyak peran dari negara-negara yang selama ini kurang terwakili.
Sedangkan pada tahun 1814-15 tatanan dunia berubah karena Kongres Wina, yang mengatur kembali Eropa setelah Perang Napoleon, dan pada tahun 1648, karena Perjanjian Westphalia, yang mengakhiri 80 tahun perang antara Spanyol dan Belanda.
Akbaruddin, yang berada di New York pada saat wabah Covid-19, mengatakan DK PBB membutuhkan waktu tiga bulan untuk membahas pandemi tersebut.
Tetapi dengan segala kerapuhannya, masih lebih baik ada PBB daripada membayangkan dunia tanpanya.
''Pilihan antara status quo dan keluar [dari keanggotaan] tidak dapat diterima. Oleh karena itu, perlu investasi dalam reformasi, peremajaan, dan menata ulang PBB,'' ujar Nambiar.
Dia juga sepakat dunia tanpa PBB bisa lebih menakutkan dan kacau. Jadi PBB tetap perlu dipertahankan.
“Kita perlu menyadari bahwa alternatif dari badan dunia ini adalah kekacauan, ketiadaan aturan hukum, yang jauh lebih sulit untuk ditangani,” kata dia.(AnadoluAgency)
Berita ini tayang sebelumnya di: https://www.aa.com.tr/id/berita-analisis/para-ahli-desak-pbb-perlu-reformasi-diri/1980394