Berita Kesehatan
Usus Buntu Sering Dianggap Tak Bermanfaat, Ternyata Fungsinya Cukup Vital, Cegah Infeksi dalam Tubuh
Keberadaan usus ini sering kali tidak dianggap penting, karena ukurannya yang kecil dan bahkan dibuang karena terjadi infeksi.
Namun, peneliti modern percaya bahwa usus buntu memiliki banyak fungsi utama dalam tubuh manusia dan melindungi lingkungan internal tubuh dari infeksi.
SERAMBINEWS.COM - Usus buntu adalah apendiks tabung berbentuk cacing yang menempel di usus besar. Keberadaan usus ini sering kali tidak dianggap penting, karena ukurannya yang kecil dan bahkan dibuang karena terjadi infeksi.
Namun, peneliti modern percaya bahwa usus buntu memiliki banyak fungsi utama dalam tubuh manusia dan melindungi lingkungan internal tubuh dari infeksi, demikian dikutip dari News Medical, Sabtu (3/10/2020).
Pada awalnya, usus buntu diperkirakan tidak memiliki fungsi apa pun. Tetapi pernyataan ini kemudian bisa dipatahkan, di mana teori evolusi menunjukkan bahwa usus buntu berfungsi dalam pencernaan makanan.
Charles Darwin dalam bukunya berjudul, On the Origin of Species dan The Descent of Man, membuat referensi yang jelas tentang organ sisa dalam tubuh manusia yang tersisa saat spesies manusia berevolusi.
Menurut Darwin, sisa-sisa evolusi ini mewakili fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup di masa lalu, tetapi menjadi tidak ada seiring waktu.
• Silakan Lakukan 6 Olahraga Ini Agar Badan Berisi dan Kekar, Push Up hingga Latihan Beban
• Masak Nasi Uduk Ternyata Bisa Pakai Rice Cooker, Dijamin Enak, Asal Ikuti 3 Langkah Ini
• Ternyata Pakai Masker Saja tak Efektif Cegah Paparan Corona, Ini Langkah Lain yang Harus Dilakukan
Beberapa ahli biologi mendukung teori bahwa usus buntu adalah organ sisa yang pernah digunakan oleh nenek moyang herbivora kita.
Karena, sebagian manusia purba adalah herbivora. Ditemukan bahwa pada vertebrata herbivora, usus buntu relatif lebih besar dan membantu pencernaan makanan herbivora yang keras seperti kulit pohon.
Namun seiring evolusi manusia, mereka mulai memasukkan makanan yang lebih mudah dicerna ke dalam makanan mereka dan usus buntu akhirnya kehilangan fungsinya.
Penelitian menunjukkan, usus buntu manusia memiliki sel limfoid yang membantu tubuh melawan infeksi. Ini sangat menunjukkan bahwa usus buntu berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Apendiks diketahui berperan dalam fungsi kekebalan mukosa mamalia. Ia diyakini terlibat dalam limfosit-T yang diturunkan secara ekstratima dan respons imun yang dimediasi oleh limfosit-B.
• Hasil Liga Spanyol - Real Madrid Puncaki Klasemen, Tekuk Levante 3-0
• Ini Link Live Streaming Liga Spanyol Antara Barcelona Vs Sevilla
• Panas! Immobile Tampar Vidal Hingga Di-Espulso, Lazio Gagal Pecundangi Inter
Usus buntu juga dikatakan menghasilkan pertahanan awal yang membantu mencegah infeksi serius pada manusia.
Melansir Quartz, (11/1/2017), dari penelitian tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan di Midwestern University Arizona College of Osteopathic Medicine, menemukaan bahwa ada ciri kekebalan yang sama.
Telah diteliti juga bahwa usus buntu tidak hanya ada pada manusia. Heather Smith menemukan, hewan mamalia juga memiliki usus buntu.
Jumlah total spesies yang keluar menjadi 533, termasuk simpanse dan anjing. Hewan-hewan ini sangat berbeda.