Berita Luar Negeri
Wanita Pensiunan Guru Dipanggil 'Cikgu' Tinggal dalam Rumah Dikira Tempat Pembuangan Sampah
Seorang perempuan lanjut usia tinggal di dalam rumah yang dipenuhi tumpukan sampah sejak sepuluh tahun terakhir.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
"Dia juga akan marah jika kita menyentuh sampahnya," kata tetangga.
Untuk mensiasati agar bau busuk dari sampah Cikgu, para tetangga selalu menutup rapat pintu dan jendela, agar aroma tidak masuk ke rumah.
"Kami selalu menutup pintu dan jendela karena kami tidak tahan dengan bau busuk dan nyamuk.
"Kita sudah tua, tentu takut demam berdarah,” ujarnya.
• Viral Anak Gadis Cari Ayah, Terpisah 12 Tahun dan Hilang Kontak, Ternyata Sudah Pindah Agama
• Ciptakan Tong Sampah Terkencang Capai 72 Km/Jam, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia
Menurut Agnes Kam, Cikgu memiliki tiga orang anak, tetapi anak-anaknya tidak mengurus ibunya dan membiarkan begitu saja, orang tuanya dalam keadaan dipenuhi sampah.
“Kami sendiri tidak tahu apa yang dia makan, mandi dan sebagainya karena dia sepertinya berada di dunianya sendiri.
"Kami kasihan padanya tapi tidak tahu bagaimana harus membantunya," ujarnya.
Sementara itu, warga lainnya bernama Mohd Hanipah Pareeth (67), berharap agar anggota keluarga Cikgu bisa membawa dirinya berobat.
“Masalah penumpukan sampah tidak akan terselesaikan meski sudah puluhan pengaduan dilimpahkan ke polisi dan Dewan Kota (MBI) Ipoh.
“MBI butuh waktu dua hari untuk membersihkan rumahnya beberapa tahun lalu.
"Tapi dia masih mengumpulkan sampah hingga pukul 2.30 pagi, dia akan naik sepeda untuk membawa sampah kembali," ujarnya.
• Sehari Sampah Plastik di Aceh Tamiang Capai 500 Kg, Jika Diolah Jadi Paving Block Sangat Efektif




Ia menambahkan, sangat mengkhwatirkan keselamatan para lansia pada kawasan itu, karena tumpukan sampah mengundang berbagai macam binatang berbahaya.
Sehingga bisa memberikan penyakit, bagi mereka yang telah berusia renta.
"Kami berharap, ketidaknyamanan akibat bau busuk sampah ini segera selesai.
"Kami berharap, ada pihak yang bisa bersama-sama bisa mencari solusi yang baik untuk menyelesaikan keluhan warga beberapa tahun terakhir. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• BERITA POPULER - Kisah Kolonel Latief, Perkosa Mayat Bocah Hingga Sosok Pembunuh TNI Saat G30S/PKI
• BERITA POPULER - Kisah Gembong PKI Aceh, Irwandi Batal Operasi Hingga 134 Pasien Covid-19 Sembuh
• BERITA POPULER - Tawaran Pinjaman Online, Indonesia Resesi, Anggota DPRD Bandar Narkoba