KMP Labuhan Haji Batal Berangkat

Cuaca ekstrem yang terjadi, Sabtu (10/10) kemarin membuat KMP Labuhan Haji tujuan Sinabang-Labuhan Haji batal berangkat

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ RISKI BINTANG
Sejumlah personel gabungan dari TNI-Polri dan BPBK saat membersihkan pohon yang tumbang dan menutupi badan jalan nasional dikawasan Desa Sawang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Sabtu (10/10/2020). 

* Badai Landa Barat Selatan, Pohon Bertumbangan

TAPAKTUAN - Cuaca ekstrem yang terjadi, Sabtu (10/10) kemarin membuat KMP Labuhan Haji tujuan Sinabang-Labuhan Haji batal berangkat. Akibatnya, puluhan truk bermuatan barang tertahan di komplek Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji.

"Ya benar, dikarenakan cuaca ekstrim KMP Labuhan Haji dengan tujuan Sinabang-Labuhan Haji tidak diberangkatkan Sabtu ini," kata Kepala UPTD Pelabuhan Labuhan Haji, Yulmahendra SE kepada Serambi, Sabtu (10/10/2020).

Berdasarkan laporan BMKG yang dia terima kemarin, ketinggian gelombang kemarin 2,5 sampai 4 meter dengan kecepatan angin 20 sampai 40 Km/jam. "Minggu besok (hari ini) cuaca diperkirakan semakin ekstrim," ungkap Yulmahendra.

Menurut surat dari PT ASDP (Persero), lanjut Yulmahendra, demi keselamatan pelayaran, keberangkatan kapal ditunda sampai cuaca membaik. "Demikian berita acara penundaan keberangkatan KMP Labuhan Haji yang kami terima dari ASDP," ujarnya.

Sesuai jadwal keberangkatan, KMP Labuhan Haji semestinya berangkat pada hari Senin dan Sabtu pukul 22.00 WIB melayani pelayaran dari Sabang-Labuhan Haji dan pada hari Rabu pukul 21.00 WIB dari Sinabang-Singkil, sedangkan pada Kamis nya pukul 19.00 WIB dari Singkil-Sinabang.

Pantauan Serambi kemarin, puluhan truk bermuatan barang terlihat terparkir di komplek Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.

Dampak dari badai kemarin, lalu lintas di kawasan jalan nasional Desa Sawang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, tepatnya di KM 135 Gunong Ceuncrang, sempat lumpuh akibat tertutup pohon tumbang. Informasi yang diperoleh Serambi, pohon tersebut menutupi badan jalan setelah terjadinya longsoran di kawasan pegunungan tersebut, sekitar pukul 10.30 WIB.

Kapolres Aceh Jaya AKBP Harlan Amir melalui Kasat Lantas AKP Magdinal Prans mengatakan bahwa arus lalu lintas sempat terganggu selama 1,5 jam. “Karena longsoran itu, jalan sempat tertutup dan menggangu lalu lintas,” jelasnya.

Hanya saja, lalu lintas Meulaboh-Banda Aceh atau sebaliknya tidak terputus meski pohon menutupi badan jalan nasional itu. Menurut Prans, hal itu dikarenakan adanya jalan alternatif yang dapat digunakan para pengendara. “Di samping itu kan ada jalan lama, jadi tidak membuat lalu lintas lumpuh, hanya saja sedikit terganggu lantaran jalan biasa tidak bisa dilewati dan harus melewati jalan dulu yang sedikit kecil,” ungkapnya.

Saat ini, lalu lintas di kawasan tersebut telah kembali normal dan lancar, setelah personel gabungan dari TNI-Polri dan BPBK Aceh Jaya membersihkan pohon yang menutupi badan jalan.

Cuaca buruk juga melanda wilayah Kabupaten Simeulue dan menyebabkan pohon tumbang ke badan jalan di kawasan Suak Buluh, Kecamatan Simeulue Timur, Sabtu (10/10/2020). Pohon tumbang itu dengan cepat dibersihkan petugas dari BPBD Simeulue dibantu personel TNI dari Koramil Simeulue Timur.

"Pohon trembesi tumbang akibat angin kencang. Tidak ada korban jiwa," kata seorang petugas BPBD Simeulue. Untuk saat ini, pohon yang tumbang telah selesai dibersihkan petugas dan arus lalulintas kembali lancar.

Semenatara itu, tim gabungan Basarnas yang melakukan pencarian dua nelayan Aceh Barat yang hilang bersama boat di perairan Nagan Raya, Jumat (9/10/2020) sore sudah dihentikan. Hingga kini, kedua nelayan itu belum diketahui dimana keberadaannya.

“Operasi pencarian sudah dihentikan karena sudah selama 7 hari,” kata Koordinator Basarnas Pos Meulaboh, Budi Darmawan, kepada Serambi, Sabtu (10/10/2020) kemarin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved