Kupi Beungoh

Virus Mental, Virus Biologi, dan Nasib Rakyat (II)

Karakter Trump di AS, Boris Jhonson di Inggris, dan Bolsanero di Brazil memberikan penjelasan kenapa negara mereka gagal dalam menangani pandemi

Editor: Zaenal
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Ahmad Human Hamid, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Publik masih ingat Covid-19 telah berjalan lebih dari 7 bulan di Aceh, kasusnya terus naik, awalnya lambat, kemudian agak cepat, dan kini semakin cepat.

Aceh butuh waktu 111 hari untuk mencapai angka 100 pertama kasus positif.

Hari ini Aceh hanya butuh waktu 9 hari untuk mencapai angka 1000 kasus ke lima.

Dapat diasumsikan, kalau tidak ada upaya yang sungguh-sunguh, Aceh sedang menuju kasus 1.000 positif per hari di bulan-bulan mendatang.

Fakta tentang ledak biak Covid-19 di Aceh tidak berhenti di tingkat penularan saja.

Kajian indikator Covid-19  Aceh yang dibuat oleh Prasetyo dan Mulyadi (2020) pada tanggal 7 Oktober menemukan 3 hal penting yang menunjukkan keparahan pandemi sudah melewati titik normal yang serius.

Rasio Lacak dan Isolasi adalah 0,6, yang berarti tingkat tracing Aceh di bawah angka satu.

Artinya, praktis setiap satu kasus positif, tingkat pelacakannya yang seharusnya menurut standar WHO adalah 20-30 orang, di Aceh nilainya kurang dari 1 orang.

Ini juga berarti mustahil berharap ada upaya isolasi atau karantina yang serius.

Indikator kesembuhan juga menunjukkan di bawah angka normal standar WHO.

Kepala Dinas Kesehatan dan Dua Asisten Setdakab Bener Meriah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Aceh hanya 60 persen sembuh dari kasus positif, padahal standar WHO adalah 73,9 persen.

Indikator fatalitas atau indikator kematian 4 persen juga berada diatas angka WHO 3 persen.

Artinya adalah setiap 100 kasus positif maka tingkat kematian di Aceh adalah 4 korban.

Indikator lain yang tersedia dari gugus tugas Covid-19 Aceh dan dari Laboratorium Covid-19 Universitas Syiah Kuala adalah positivity rate, yakni jumlah kasus positif dibagikan dengan jumlah total pemeriksaan pada satu waktu tertentu per minggu.

Angka yang dikemukakan oleh kedua lembaga itu berkisar di sekitar 30 persen, yang berarti setiap 100 orang yang diperiksa, maka 30 orang adalah positif.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved