Berita Sabang

Intip! Situs Haji Nusantara Dibangun Masa Belanda di Sabang, Ini Dilakukan Kemenag

Masjid Baiturrahim Gampong Kuta Timue merupakan salah satu bangunan peninggalan zaman Kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1914

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
Dok Humas Kemenag Sabang
Plh Kakankemenag Sabang Zainuddin SAg, Kasubbag TU Alfaizin S Pd I MM, dan Penyusun Bahan MTQ Kankemenag setempat, Drs H Kamaruddin mengunjungi Pustaka Masjid Baiturrahim di Gampong Kuta Timue, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Rabu (14/10/2020). HUMAS KEMENAG SABANG 

Masjid Baiturrahim Gampong Kuta Timue merupakan salah satu bangunan peninggalan zaman Kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1914

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sabang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam melakukan kunjungan ke Masjid Baiturrahim, Gampong Kuta Timue, Kecamatan Sukakarya, Sabang.

Kunjungan ini dalam rangka mendata perpustakaan masjid serta meningkatkan kualitas perpustakaan tersebut, Rabu (14/10/2020).

Masjid Baiturrahim Gampong Kuta Timue merupakan salah satu bangunan peninggalan zaman Kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1914

Baca juga: 15 Desember 2020, Yahoo Groups Akan Tutup Usia di Umur 19 Tahun, Bagaimana Nasib Pengguna E-Mail?

Baca juga: Demo Penolakan UU Cipta Kerja Berlangsung di Banda Aceh, Giliran SAMA Kerahkan Massa Demonstran

Baca juga: Hasil Buruk di MotoGP Prancis 2020 hingga Terjatuh, Valentino Rossi Salahkan Yamaha

Masjid pertama di Nusantara ini dibangun oleh Sabang Maatschappij (Perusahaan Belanda yang mengelola pelabuhan bebas Sabang), sebagai salah satu fasilitas perjalanan Embarkasi Jamaah Haji asal Indonesia.

Adapun tim yang mengunjungi Masjid Baiturrahim adalah Plh Kakankemenag Sabang Zainuddin SAg, Kasubbag TU Alfaizin S Pd I MM, dan Penyusun Bahan MTQ Kankemenag setempat, Drs H Kamaruddin.

Dalam kesempatan tersebut, Zainuddin menyampaikan perpustakaan masjid berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan referensi tentang berbagai keilmuan baik itu dari aspek keubudiyahan ataupun aspek muamalah jamaah.

"Semoga perpusatakaan masjid ini bisa menjadi sesuatu yang fundamental dalam usaha meningkatkan spiritual jamaah dan masyarakat pada umumnya,” ungkap Zainuddin.

Di kesempatan yang sama, Kasubbag TU Kemenag Sabang, Alfaizin menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan ini untuk mendata perpustakaan masjid sebagai sentral keilmuan.

“Untuk meningkatkan kualitas keilmuan ummat baik dalam sisi ibadah, muamalah maupun syariah penting untuk membuat perpustakaan menjadi tempat yang nyaman dan menarik sehingga masyarakat akan betah di perpustakaan tersebut,” kata Alfaizin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved